Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cara Membuat Kamera Lubang Jarum...

Kompas.com - 05/08/2018, 08:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Fase developer, kata Aun, digunakan untuk menimbulkan gambar yang terekam dalam film. Untuk itu, ia membutuhkan zat kimia bernama bromide.

"Cairan ini membantu mengembangkan emosi yang ada di kertas. Jadi, bayangan yang terekam di kertas dimunculkan di fase developer itu," kata Aun.

Menurut Aun, semakin lama kertas foto direndam ke dalam cairan bromide, maka gambar yang terekam akan semakin terekspos.

"Di sini kita belajar sensitivitas, belajar proses kimia juga bagaimana cairan ini mempengaruhi kertas muncul gambar. Kita bisa tentukan sendiri mau under expose atau over expose," kata dia.

Menariknya, hasil foto baru bisa diketahui setelah seluruh proses pencucian selesai dilakukan. Oleh karena itu, sensitivitas dan perhitungan yang tepat penting dimiliki selama di dalam kamar gelap.

Baca juga: Para Pelajar Ciptakan Kamera Lubang Jarum

Apabila merasa gambar yang timbul sudah cukup, proses pencucian bisa masuk ke fase selanjutnya yaitu stop bath.

"Di develop, foto itu terus menerus berkembang. Kalau berkembang terus kan bisa over expose. Jadi, ketika kita merasa sudah cukup, kita masukkan ke stop bath," kata dia.

Dalam fase ini, zat kimia NaCl atau cuka dapur digunakan untuk menghentikan fase develop. Setelah itu, barulah masuk ke fase fixer.

"Fixer ini gunanya untuk pengawet. Jadi, reaksinya hanya pada develop dan stop bath, selanjutnya foto diawetkan pakai fixer," kata Aun.

Setelah itu, foto dibilas menggunakan air biasa untuk menghilangkan zat kimia yang tersisa. Dengan ini, selesai lah proses pencucian foto hasil kamera lubang jarum yang berupa foto negatif hitam-putih.

Aun menyebut, proses pencucian tidak memakan waktu lama. "Paling satu menit kurang lah. Di developer 30-50 detik, stop bath 20 detik, kemudian di fixer baru lama karena sudah jadi kan, tinggal mengawetkan," kata dia.

Aun dan Ahdan menjadi instruktur bagi 35 anak dari keluarga tidak mampu di Lebak Bulus, yang dilatih membuat kamera lubang jarum.

Anak-anak itu diharapkan bisa memanfaatkan barang di sekitar mereka untuk menyalurkan minat dan bakat mereka, serta menjadi sumber pemasukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com