"Dia gak mau tahu ada duit apa enggak ada duit, yang jelas rokok harus ada, kopi harus ada, makan harus benar. Kalau engga, marah-marah. Sedangkan Bapak ini kan gaji purnawirawan, pensiunan berapa?" kata Ferry.
Ferry berharap, momen tarian dengan iringan lagu Poco-poco yang memecah rekor pada Minggu lalu itu bisa membuka mata pemerintah dan masyarakat terkait kondisi Arie.
Ia mengaku terharu dengan suksesnya upaya pemecahan rekor tersebut.
"Tetapi, orang yang 65.000 itu enggak tahu kondisi dia kayak apa. Jadi kalau bisa pemerintah ada perhatian buat dia, minimal bisa berobat," kata Ferry.
Ia menilai, bila Arie dirawat di rumah sakit jiwa maka dapat meringankan beban keluarganya, terutama sang ayah yang telah berusia 84 tahun.
Sementara itu, anggota Panitia Pelaksana Guinness World Records Poco-poco, Lily Karmel, menyebut pihaknya telah memberi penghargaan dan bantuan kepada Arie.
Menurut dia, penghargaan itu diberikan langsung kepada anak Arie, Martin Sapulette.
UPDATE: Panitia Guinness World Records Poco-poco Beri Penghargaan ke Arie Sapulette
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.