Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Warga Gusuran di Rusun Marunda soal Kenaikkan Tarif Rusun

Kompas.com - 14/08/2018, 19:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun Marunda yang merupakan korban gusuran dari berbagai tempat mengeluhkan rencana kenaikkan tarif sewa rusun.

Warga rusun tersebut menyatakan, kenaikkan tarif sewa akan semakin membebani pengeluaran mereka.

"Saya khawatir sih, karena sekarang saja saya sudah nunggak. Waktu itu baru bayar DP saja Rp 500.000, gimana kalau nanti dinaikkin harganya?" kata Harianti, salah seorang warga, kepada Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Warga gusuran Kampung Akuarium itu menuturkan, dirinya bukan satu-satunya penghuni yang menunggak pembayaran rusun.

Baca juga: Pengelola Sebut Penghuni Malas Bayar Sewa Rusun Marunda karena Isu Pemutihan

"Sebulannya itu murah sih, paling Rp 300.000 sudah termasuk listrik dan air. Tetapi kan di sini makannya juga susah, kita kan juga enggak ada kerjaan," kata Harianti.

Giring, warga asal gusuran Kalijodo justru mempertanyakan janji kampanye Gubernur DKI Anies Baswedan yang akan menjadikan rusun sederhana sewa (rusunawa) menjadi rusun sederhana milik (rusunami).

"Saya cuma tahu katanya isu-isu harga sewa mau naik. Kalau iya berarti ingkar janji, katanya mau jadi rusunami, tapi tetap rusunawa. Rusunawa sih enggak masalah, tapi kenapa dinaikkin," kata Giring.

Giring mengatakan, kenaikkan tarif sewa rusun memberatkan dirinya. Untuk saat ini, ia mesti mengeluarkan Rp 178.000 untuk biaya sewa, ke depannya ia mesti membayat Rp 210.000 per bulan.

Namun, ia mengaku tidak punya pilihan lain selain mengikuti biaya yang telah ditetapkan. Baginya, tinggal di Rusun Marunda lebih terjangkau bila dibandingkan tinggal di tempat lain.

Baca juga: Pengelola Tunggu Kajian Sebelum Tertibkan Penunggak Sewa Rusun Marunda

"Kalau kita ngontrak ya sama saja, besar juga biayanya. Lagian kalau kontrak paling luasnya cuma sepetak, masih lebih besar di sini," kata Giring.

Senada dengan Giring, Gofar yang merupakan warga gusuran kolong tol merasa sudah cukup nyaman tinggal di Rusun Marunda.

"Kalau saya lebih baik tinggal di sini karena enggak terjangkau lah dari jalan raya, jauh dari lingkungan yang enggak baik dari anak. Aman dan nyaman," kata dia.

Ia tidak begitu mempermasalah kenaikan harga sewa rusun. Namun, ia mengaku harus 'mengencangkan ikat pinggang' supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Kalau saya sih oke-oke saja karena perubahannya enggak begitu gede, yang penting ya tetap bisa buat anak istri, dapur tetap ngebul," kata laki-laki yang bekerja sebagai pengemudi ojek online itu.

Baca juga: Pengelola Rusun Kesulitan Tertibkan Penunggak Sewa di Rusun Marunda

Rusun Marunda merupakan salah satu dari 15 rusun yang mengalami kenaikkan tarif sewa yang diatur lewat Pergub Nomor 55 Tahun 2018.

Rusun-rusun tersebut adalah Rusun Sukapura, Rusun Penjaringan, Rusun Tambora IV, Rusun Tambora III, Rusun Flamboyan/Bulak Wadon, Rusun Cipinang Muara, Rusun Pulo Jahe, dan Rusun Tipar Cakung.

Kemudian juga Rusun Tambora I dan II, Rusun Pondok Bambu, Rusun Jatirawasari, Rusun Karang Anyar, Rusun Marunda, Rusun Kapuk Muara, Rusun Cakung Barat, Rusun Pinus Elok, dan Rusun Pulogebang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com