Selain SMA Marie Joseph, sekolah lain yang ditempatkan di Pos 10 di depan MOI adalah SMK Jaya Jakarta, SMA Don Bosco, dan SMA 11 Maret.
Sama seperti sekolah lainnya, SMA Marie Joseph juga sudah siap di posisi yang ditentukan sejak sekitar pukul 15.00.
Setelah menunggu hingga semua atraksi yang disiapkan sudah ditampilkan, para siswa dan guru ini kelelahan, sementara obor tak kunjung muncul.
Baca juga: Empat Jam Berlalu, Obor Asian Games 2018 Belum Tiba di Jakarta Utara
"Saya sudah perintahkan kalau yang ingin pulang silakan, karena besok (hari ini) mereka juga harus upacara nanti kelelahan," tambah Odilia.
Beberapa pembina sekolah yang ditemui Kompas.com di lokasi penyambutan mengatakan, sesuai jadwal yang diberikan kepada mereka, obor akan melintas paling lambat pukul 18.00.
"Sejauh ini tidak ada panitia yang bisa memastikan jam berapa obor akan melintas. Informasi yang ada simpang siur," ujar seorang guru sebuah sekolah yang tak mau disebutkan namanya.
"Sama sekali kurang koordinasinya. Kami diminta ikut membantu, ya kami bantu. Bahkan yang shift pagi belum pulang sampai sekarang," ujar seorang anggota satuan keamanan MOI.
Keterlambatan pawai obor ini diakui Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau.
Dia mengatakan, molornya jadwal terjadi karea keterlambatan penyerahan obor dari Jakarta Barat ke Jakarta Utara.
Baca juga: Wali Kota Jakut Apresiasi Warga yang Tunggu Pawai Obor hingga Malam
"Kami menunggu dari wilayah Jakarta Barat karena Jakarta Barat agak sore baru menyerahkan (obor) ke wilayah Jakarta Utara," kata Syamsuddin di GOR Sunter, Jakarta Utara.
Syamsuddin membantah, jika keterlambatan pawai obor Asian Games di Jakarta Utara disebabkan kepadatan lalu lintas karena untuk masalah ini sudah disiapkan dan diprediksi.