Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul Remaja di Tol Jagorawi, Pengendara Captiva Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 23/08/2018, 11:46 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga telah melaporkan pengendara Chevrolet Captiva yang diduga memukul seorang remaja berinisial RA (14) di Tol Jagorawi, Cibubur, arah Jakarta, pada Rabu (22/8/2018).

Keluarga melaporkan aksi penganiayaan itu ke Polda Metro Jaya.

"Iya, sudah dilaporkan ke Polda Metro kemarin, 22 Agustus, jam 18.30," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dihubungi, Kamis (23/8/2018).

Baca juga: Viral, Perilaku Emosi Pengemudi di Jalan yang Pukul Pengendara Lain

Laporan keluarga RA diterima dengan nomor LP/4441/VIII/2018/PMJ/Dit.Reskrimum.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyampaikan, kasus itu tengah diselidiki.

Nico belum bisa memastikan identitas pelaku.

Baca juga: Gara-gara Rem Mendadak, Pengendara Captiva Diduga Pukul Pengendara Lain di Tol Jagorawi

"Masih dalam lidik, ditangani Subdit Ranmor," kata Nico saat dihubungi terpisah.

Reza Achmad, kakak kandung RA, mengatakan, hidung adiknya berdarah akibat penganiayaan itu.

"Benar pemukulan itu, korbannya adik saya sendiri. Adik saya dipukul hingga bagian hidungnya berdarah,"ujar Reza.

Baca juga: Pemukulan Pejalan Kaki oleh Ojek Online di Trotoar yang Berujung Pemecatan

Reza menambahkan, pelaku pemukulan diduga seorang anggota TNI karena ada stiker TNI di mobil Captiva yang dikendarai pelaku.

Peristiwa itu bermula saat Reza bersama ibu dan adiknya melintas di Tol Jagorawi dari arah Bogor menuju Jakarta. Tiba-tiba sebuah mobil di depannya mengerem mendadak.

Ia pun terpaksa harus mengerem mendadak. Kondisi itu membuat pengemudi mobil Captiva di belakang mobil Reza juga harus mengerem mendadak.

Baca juga: Suami Guru Korban Pemukulan Muridnya Minta Proses Hukum Berlanjut

Pengemudi Captiva tidak terima dan memberikan isyarat kepada Reza untuk menghentikan mobilnya.

"Pengemudinya memang sudah beri isyarat untuk berhenti. Pas saya berhenti, tiba-tiba dia mencekik saya sambil ngomel dan ngomong kenapa tadi tiba-tiba ngerem, kan, gue akhirnya ngerem juga," kata Reza menirukan ucapan pengemudi Captiva. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com