Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret 2019 Warga Jakarta Sudah Bisa Menikmati MRT

Kompas.com - 24/08/2018, 09:48 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan warga Jakarta untuk memiliki moda transportasi baru berupa mass rapid transit (MRT) tampaknya segera terwujud. Saat ini, PT MRT Jakarta melakukan uji coba persinyalan terhadap kereta-kereta yang akan beroperasi di jalur MRT nanti.

Dalam uji coba itu, kereta MRT dijalankan dari Stasiun Lebak Bulus di Jakarta Selatan ke Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta Pusat.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, uji coba persinyalan dilakukan dalam tiga kategori kecepatan.

"Dua minggu ini sudah selesai dengan kecepatan rendah maksimal 30 km per jam. Kemudian minggu depan ditingkatkan ke kecepetan menengah, yaitu maksimal 50-60 kilometer per jam," ujar William di Stasiun Bundaran HI, Kamis (23/8/2018).

Kategori ketiga adalah kecepatan tinggi, yaitu 80-100 kilometer per jam. William mengatakan, tiga kategori kecepatan itu dilakukan untuk menguji persinyalan yang dikirim dari Operation Command Center (OCC).

Baca juga: PT MRT Jakarta Uji Coba Persinyalan Kereta Baru hingga Akhir Tahun

Agar bisa berjalan dari stasiun ke stasiun, kereta MRT akan dipandu lewat instruksi dari OCC. Instruksi itu dikirim melalui sinyal. PT MRT Jakarta menguji apakah sinyal bisa dideteksi pada tiga jenis kecepatan itu.

"Kalau kereta berjalan pelan, otomatis sinyal bisa dilewati. Kalau cepat masih berfungsi enggak pengiriman instruksi ke OCC? Itu dicek dua minggu terakhir," ujar William.

Beroperasi Maret 2019

William mengatakan, uji coba ini akan dilakukan sampai akhir tahun ini. Untuk saat ini, baru enam rangkaian yang sudah tiba di Jakarta. Enam rangkaian itu terdiri dari enam gerbong atau enam kereta.

Nantinya, akan ada 16 rangkaian yang beroperasi di Jakarta. Semua rangkaian itu akan diuji coba persinyalan sampai akhir tahun ini.

"Setelah itu, kami akan mulai fase yang namanya trial run atau uji coba operasi," ujar William.

Uji coba operasi ini akan berlangsung tiga bulan, tepatnya sampai Maret 2019. Dalam uji coba operasi nanti, kereta MRT belum dijalankan secara komersial.

William mengatakan, PT MRT akan mengundang kelompok masyarakat tertentu untuk secara bergantian mencoba naik kereta MRT. Setelah tahap ini selesai, barulah kereta akan beroperasi untuk umum pada Maret 2019.

"Sekitar pertengahan Maret, kita akan mulai operasi komersial," kata dia.

Baca juga: Naik MRT, Lebak Bulus-Bundaran HI Dijanjikan Ditempuh 30 Menit

Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti uji coba terbatas kereta MRT. Dia naik dari Depo Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com