Jika warga menolak membayar, para preman tak segan untuk merusak bangunan ruko dengan alasan masalah perizinan.
Baca selengkapnya: Penyamaran Polisi Tangkap Preman yang Peras Warga Puluhan Juta di Cengkareng
Baca juga: Viral, Video Warga Ruko Seribu Cengkareng Diperas Preman Puluhan Juta Rupiah
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berhasil menembus final Asian Games 2018 setelah mengalahkan Kenta Nishimoto dalam permainan rubber game dengan skor 21-15, 15-21, dan 21-19 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Pada awal-awal gim pertama, perolehan poin Jonatan tertinggal dari Kenta. Penempatan kok Kenta menyulitkan Jonatan. Selain itu, Jonatan pun kerap melakukan kesalahan sendiri.
Pada interval gim pertama, Jonatan pun tertinggal 6-11.
Setelah jeda interval, permainan Jojo, sapaan Jonatan, membaik. Dia menipiskan ketertinggalan dengan skor 12-13 dan menyamakan kedudukan menjadi 13-13.
Jojo kemudian berhasil menyalip perolehan poin Kenta dengan skor 14-13. Jojo terus memimpin hingga akhirnya menyelesaikan gim pertama dengan keunggulan 21-15.
Baca selengkapnya: Lewat Permainan Sengit, Jonatan Christie Tembus Final Asian Games 2018
Baca juga: Tim Panjat Tebing Beri 2 Emas, Total Indonesia Raih 22 Medali Emas
Penyebabnya karena ingin menjaga citra koalisi Partai Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Berpengaruh pada image koalisi nantinya. Katanya koalisi, kok ribut-ribut kayak begini," ujar Dasco ketika dihubungi, Senin (27/8/2018).
Dasco mengatakan sebenarnya polemik ini tidak mengganggu hubungan Gerindra dengan PKS.
Namun, polemik ini akan menimbulkan citra buruk di mata masyarakat.
Itu sebabnya dia meminta anggota Partai Gerindra untuk tidak lagi berbicara soal itu.
Baca selengkapnya: Gerindra: Katanya Koalisi, Kok Ribut-ribut Kayak Begini?
Baca juga: Gerindra Akan Beri Sanksi Kader yang Ributkan Posisi Wagub DKI