Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER JABODETABEK: Viral Polisi Menyerobot, OK OCE Mart, hingga Stadion Utama GBK Senayan

Kompas.com - 05/09/2018, 05:00 WIB
Robertus Belarminus

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu seputar Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Selasa (4/9/2018).

Salah satu yang ramai dibaca pembaca Kompas.com yakni mengenai viralnya video yang menunjukan seorang polisi menggunakan sepeda motor besar menyerobot akses masuk tol seorang pengendara mobil.

Belum disebutkan siapa oknum polisi tersebut. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyayangkan kejadian ini.

Sebab, Jasa Marga telah memberikan akses masuk khusus dan gratis menuju jalan tol bagi polisi yang akan bertugas.

Oknum polisi serobot akses masuk tol seorang pengendara.Facebook Oknum polisi serobot akses masuk tol seorang pengendara.

1. Viral Polisi Bermotor Serobot Akses Masuk Tol Pengendara Mobil Sedang Diselidiki

Beredar di sejumlah media sosial video yang menunjukkan seorang polisi yang menggunakan motor besar menyerobot akses masuk tol seorang pengendara mobil.

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Zenrin Zen pada Minggu (2/9/2018) hingga kemudian diunggah kembali oleh sejumlah pengguna media sosial pada Selasa (4/9/2018).

Dalam video tersebut terlihat seorang pengendara mobil berhenti di depan gerbang tol otomatis untuk melakukan tapping gate sebagai langkah pertama memasuki jalan tol.

Terlihat juga seorang anggota polisi memberhentikan motor besarnya di depan mobil tersebut. Saat gerbang tol terbuka, polisi itu melintas melewatinya.

Namun, saat pengendara mobil memajukan kendaraannya, gerbang tersebut tertutup kembali.

"Pagi-pagi mau masuk tol, polisi main serobot saja. Bener-bener konyol. Apakah kepolisian tdk ada budget buat anggotanya masuk Toll sampai harus ngerjain warga ?" tulis Zenrin Zen dalam unggahannya seperti dikutip Kompas.com.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menyayangkan aksi tak tertib anggotanya yang menyerobot akses masuk jalan tol warga, di Gerbang Tol Otomatis (GTO) Senayan, pada Minggu (2/9/2018).

Menurut dia, Jasa Marga telah memberikan akses masuk khusus menuju jalan tol bagi polisi yang akan bertugas.

"Yang jelas begini, anggota yang menggunakan motor dinas, termasuk juga mobil dinas, itu akses khusus ke sana (jalan tol) dan itu enggak bayar. Kami punya aksesnya," ujar Yusuf, ketika dihubungi, Selasa (4/9/2018).

Yusuf menyampaikan permohonan maafnya terkait kejadian ini. Ia memastikan akan memberi sanksi kepada anggotanya tersebut.

Baca selengkapnya: Viral Polisi Bermotor Serobot Akses Masuk Tol Pengendara Mobil Sedang Diselidiki

Baca juga: Punya Akses Khusus Masuk Tol, Dirlantas Sebut Tak Selayaknya Polisi Serobot Akses Warga

OK OCE Mart Kalibata yang berada di Jalan Warung Jati Barat (Warung Buncit) tampak sepi, Senin (3/9/2018) siang.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR OK OCE Mart Kalibata yang berada di Jalan Warung Jati Barat (Warung Buncit) tampak sepi, Senin (3/9/2018) siang.

2. OK OCE Mart Disebut Sepi, Begini Tanggapan Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan santai menanggapi OK OCE Mart yang disebut sepi pembeli.

Anies mengatakan, usaha lain juga mengalami pasang surut, termasuk usaha online.

"Usaha online  juga banyak yang tutup dan banyak yang buka. Usaha ya usaha saja, mengikuti nature bisnis," ujar Anies, di Hotel Aryaduta, Selasa (4/9/2018).

Anies mengatakan, sampai saat ini, program OK OCE di Pemprov DKI masih dibantu Perkumpulan Gerakan OK OCE yang dipimpin Faransyah Jaya.

Dia memastikan, program kewirausahaan masih menjadi salah satu fokus Pemprov DKI.

Adapun, OK OCE Mart di sejumlah wilayah seperti di Kalibata dan di Cikajang terpantau sepi pembeli. OK OCE Mart ternyata tak berada di bawah binaan OK OCE.

Sehingga, Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO) Faransyah Jaya mengaku tak mengetahui soal lesunya operasional OK OCE Mart di Jalan Warung Jati Barat maupun di Jalan Cikajang.

"Seperti kita tahu, ini produk kampanye," kata Faran, saat dihubungi Kompas.com, Senin kemarin.

Baca selengkapnya: OK OCE Mart Disebut Sepi, Begini Tanggapan Anies

Baca juga: OK OCE Mart Bukan Binaan Gerakan OK OCE

Dua hari setelah acara closing ceremony Asian Games 2018, sebagian armordeck yang terpasang di Stadion Utama Gelora Bung Karno masih belum dibongkar. Foto diambil Selasa (4/9/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Dua hari setelah acara closing ceremony Asian Games 2018, sebagian armordeck yang terpasang di Stadion Utama Gelora Bung Karno masih belum dibongkar. Foto diambil Selasa (4/9/2018).

3. Melihat Stadion Utama GBK, 2 Hari Setelah Penutupan Asian Games 2018

Dua hari setelah closing ceremony Asian Games 2018, sebagian armordeck yang terpasang di Stadion Utama Gelora Bung Karno masih belum dibongkar.

Armordeck dipasang untuk melapisi dan melindungi area lapangan SUGBK dari beban berat panggung yang dipasang saat closing ceremony.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Selasa (4/9/2018), tampak beberapa petugas masih membongkar armordeck.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, proses pembongkaran armordeck memang membutuhkan waktu lama.

Pengelola GBK masih fokus mempercepat pembongkaran dan perawatan untuk menyambut Asian Para Games 2018 pada Oktober mendatang.

"Nah dalam rangka ke event berikutnya, kami recover berbagai venue yang kami pergunakan saat pertandingan, pembukaan, penutupan," ujar Winarto kepada Kompas.com, di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).

Ia mengatakan, ada beberapa kerusakan akibat penyelenggaraan Asian Games 2018 di GBK.

Meski demikian, pengelola GBK masih melakukan pendataan venue mana saja yang mengalami kerusakan.

Baca selengkapnya: Melihat Stadion Utama GBK, 2 Hari Setelah Penutupan Asian Games 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com