Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Upacara Cioko di Vihara Nimmala Tangerang, Bakar Kapal dan Patung Setinggi 9 Meter

Kompas.com - 06/09/2018, 11:40 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KOTA TANGERANG, KOMPAS.com - Umat Budha di wilayah Kota Tangerang menggelar upacara Cioko atau Ulambana di Vihara Nimmala atau Boen San Bio, Pasar Baru.

Upacara ini merupakan bentuk keyakinan untuk mengantar arwah-arwah yang terbengkalai atau tidak diurus oleh keluarga, menuju surga.

Upacara dilakukan setiap tahun tepatnya tanggal 7, bulan 7, di tanggalan kalender China, yang kali ini jatuh pada Rabu (5/9/2018) malam.

Dalam upacara tersebut, mereka mempersiapkan sederet rangkaian perayaan sejak pagi.

Mulai dari mengumpulkan foto-foto jenazah yang belum didoakan atau ditelantarkan oleh keluarganya, hingga pembakaran patung raja setan Boen Tai Soe dan replika kapal berisi lembar doa dan foto jenazah.

Baca juga: Selama Ramadhan, Vihara Dharma Bakti Sediakan Takjil untuk Berbuka

"Makna pembakarannya sih secara umum bagi yang masih hidup berdoa untuk dilimpahkan jasanya kepada leluhur yang kita kenal atau tidak, sehingga mereka bisa ke alam surga yang bahagia," kata Ketua Pelaksana Upacara Cioko, Niman, di lokasi, Rabu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Rabu pukul 19.00 WIB, sebanyak 500 umat yang terdata dan warga setempat berkumpul di area pembakaran di halaman vihara.

Para umat yang datang bersiap ikut membakar kapal dan patung, yang dipimpin oleh 9 orang biksu dari China dan Indonesia.

500 umat Budha menggelar upacara Cioko atau sembayang untuk arwah terlantar di Vihara Nimmala atau Boen San Bio, Jalan K.S Tubun, Kota Tangerang pada Rabu (5/9/2018) malam. Mereka membakar kapal berisi lembar doa dan foto arwah serta patung raja setan setinggi 9 meter.RIMA WAHYUNINGRUM 500 umat Budha menggelar upacara Cioko atau sembayang untuk arwah terlantar di Vihara Nimmala atau Boen San Bio, Jalan K.S Tubun, Kota Tangerang pada Rabu (5/9/2018) malam. Mereka membakar kapal berisi lembar doa dan foto arwah serta patung raja setan setinggi 9 meter.

Masing-masing membawa hio dan lilin untuk membakar sambil mengelilingi replika kapal. Hingga pada waktunya biksu datang selesai berdoa, mereka mulai membakarnya.

Api cepat membakar kapal dan patung raja setan setinggi 9 meter tersebut. Petugas pemadam kebakaran telah bersiap menyemprot agar api tidak merambat ke area vihara.

Sontak, para warga yang menyaksikan langsung di tempat mundur menghindari suasana panas dari api tersebut. Namun, ponsel tak lepas dari tangan mereka untuk terus merekam upacara pembakaran.

Baca juga: Mereka yang Berharap Mendulang Rezeki di Vihara Dharma Bakti

Mereka mundur hingga 10 meter dari titik api dan berlindung ke arah pagar keluar vihara.

Sementara itu, tak sampai 5 menit, bara api semakin membesar dan telah menghanguskan patung raja setan yang tingginya mencapai ruang lantai dua vihara.

Selanjutnya, patung dan replika kapal hangus dengan menyisakan rangka-rangkanya yang masih terbakar.

Setelah api mulai jinak, sekitar 20 pemuda keluar dari vihara. Mereka membawakan tarian ular naga lengkap dengan musik khasnya, sambil mengelilingi bara api yang tersisa.

Tarian tersebut menjadi penutup upacara Cioko pukul 20.45 WIB, yang ditutup pula dengan tepukan tangan para umat dan warga yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com