Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Kasus Tewasnya Bocah AW yang Diduga Tertimpa Konblok

Kompas.com - 12/09/2018, 17:29 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AW tewas tertimpa konblok yang jatuh dari lantai Rusun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).

Bocah berusia 8 tahun itu tewas dengan luka berat di kepala. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, hari itu AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun pukul 13.00 WIB.

Kemudian, sebuah konblok diduga jatuh dari atas rusun dan menimpa kepala AW, hingga bocah tersebut tersungkur dan tidak sadarkan diri.

1. Masih bernapas

Ibu AW, Mujiati mengatakan, saat tiba di lokasi melihat AW masih bernapas. Namun, dia heran mengapa warga yang menonton tidak membawa AW ke rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, suaminya datang dan membopong AW ke rumah sakit yang berjarak beberapa ratus meter dari lokasi.

Baca juga: Cerita Bocah Tewas Tertimpa Konblok, Korban Masih Hidup tetapi Ditutupi Kardus

Petugas medis yang memeriksa AW menyatakan, bocah yang baru duduk di bangku kelas 2 SD itu telah meninggal dunia.

"Waktu saya buka kardus nya (penutup), saya shock. Tapi, saya lihat masih ada napasnya, dadanya masih bernapas," ujar Mujiati.

2. Terdengar dentuman

Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi mendengar suara dentuman saat AW tertimpa konblok.

Penjaga warung yang berjarak 15 meter dari lokasi kejadian, Ranti, awalnya mengira terjadi tabrakan di lokasi tersebut.

Namun, saat dia keluar dari warung, Ranti melihat AW tergeletak tak sadarkan diri dengan luka berat di kepala.

"Saya dengar seperti dentuman ya, kayak mobil tabrakan. Saya keluar sudah banyak orang ya. Katanya dibawa ke rumah sakit, sampai di sana meninggal. Tadi ngeliat dia lewat bertiga sama temannya, tapi dia yang kena. Saya ngeliat dia lagi jalan di (posisi) tengah," ujar Ranti.

Baca juga: Warga Dengar Dentuman Keras Saat AW Tertimpa Konblok di Depan Rusun

Hal serupa disampaikan warga lainnya, Muljono. Dia mendengar suara cukup keras seperti barang jatuh.

Muljono melihat ke arah rusun dan menemukan AW sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan kepala berdarah.

"Keras banget suaranya, sampai saya terkejut. Pokoknya seperti suara barang jatuh saja, keras," ujar Muljono.

3. Barang sering berjatuhan

Warga yang tinggal di sekitar Rusun Tahap 3 menyebut, sering terjadi pelemparan barang dari rusun berlantai 17 itu ke arah jalan dan atap rumah warga.

Benda-benda berat sering terlihat berjatuhan seperti besi, kayu, bahkan sampah dari rusun.

Bahkan, ada pedagang gorengan yang terkena siraman air dari rusun tersebut. Ada juga batu yang dilempar sehingga mengenai atap rumah warga.

Namun, saat itu, belum ada korban jiwa maupun warga yang terluka. Warga telah melaporkan hal tersebut ke pihak pengelola.

Baca juga: Tak Hanya Konblok, Warga Juga Pernah Lihat Besi, Kayu, hingga Sampah Dilempar dari Rusun Kemayoran

Setelah dilaporkan, warga mendengar informasi bahwa balkon di setiap lantai akan dipasangi pagar berukuran tinggi, untuk mencegah jatuhnya benda yang membahayakan warga di luar rusun.

Namun, hingga jatuhnya korban, rencana tersebut masih belum terealisasi.

4. Harapan keluarga

Ibu AW, Mujiati mengatakan, kematian AW begitu menghancurkan hatinya. Sehari-hari, AW merupakan anak yang ceria dan memiliki banyak teman.

Mujiati berharap, polisi bisa mengungkap kasus kematian AW dan menangkap pelaku yang melemparkan konblok.

Dia yakin, konblok itu tidak jatuh dengan sendirinya. Tidak ada pengerjaan proyek di rusun tersebut.

Baca juga: Tak Ada Pengerjaan Proyek di Rusun Tempat AW Tewas Tertimpa Konblok

Kecurigaan Mujiati ditambah dengan fakta bahwa penghuni rusun sering menjatuhkan benda-benda ke arah jalan dan atap rumah warga.

Namun, Mujiati tidak membuat laporan resmi karena keterbatasan yang dia miliki.

"Saya minta dihukum mati sajalah. Coba ya, Mas, kenapa mereka lakukan seperti itu ke anak saya. Maunya ketemu lah orang itu, jangan sampai ada korban lagi. Tangkap sampai dihukum mati," ujar Mujiati.

5. Selidiki kasus kematian

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, polisi telah mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah konblok yang jatuh sengaja dilempar atau jatuh dengan sendirinya.

Baca juga: Pengelola Serahkan ke Polisi soal Penyelidikan Asal-usul Konblok yang Tewaskan Bocah AW

Dari sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan sementara, tidak ada yang melihat konblok jatuh karena dilempar seseorang.

"Kalau tahu ada orang yang menjatuhkan sengaja atau tidak, kita lihat perkembangannya (penyelidikan)," ujar Roma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com