Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Serahkan ke Polisi soal Penyelidikan Asal-usul Konblok yang Tewaskan Bocah AW

Kompas.com - 12/09/2018, 16:57 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pengelola Rusun Tahap 3 Kemayoran, Jakarta Pusat, Rasiman, enggan menyebut konblok yang menimpa bocah AW (8) hingga tewas berasal dari lantai rusun tersebut.

Rasiman mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Dengar-dengar ada kecelakaan. Kecelakaan itu enggak tahu unsurnya dari mana, saya juga enggak tahu. Ada yang bilang keserempet mobil, ada yang bilang ini, itu. Jadi, kami sampai sekarang belum tahu. Makanya diserahkan ke polisi," ujar Rasiman, saat ditemui Kompas.com, di Rusun Tahap 3 Kemayoran, Rabu (12/9/2018).

Dia menyebut, tidak ada saksi yang pernah menyampaikan dan melihat bahwa konblok tersebut dilempar dari lantai rusun.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Pihak pengelola, lanjut dia, juga telah dimintai keterangan.

Baca juga: Tak Ada Pengerjaan Proyek di Rusun Tempat AW Tewas Tertimpa Konblok

 

Dia menyebut, pihaknya juga tidak mengetahui persis kronologi tewasnya AW.

"Pengelola paling ditanya kejadiannya gimana. Kalau dilempar kurang tahu, nanya warga di luar juga kurang tahu ya. Masih dalam tahap penyelidikan," ujar Rasiman.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu sebelumnya mengatakan, dari keterangan sejumlah saksi, konblok yang menimpa AW berasal dari lantai rusun.

Namun, belum ada yang bisa memastikan apakah konblok itu sengaja dilempar atau jatuh tanpa disengaja. Tidak ada pengerjaan proyek di rusun berlantai 17 itu.

"Saksi diperiksa tiga. Jatuhnya konblok enggak tahu dari lantai berapa, masih diselidiki," ujar Roma.

AW tewas tertimpa konblok yang jatuh dari lantai Rusun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018) siang.

Baca juga: Warga Dengar Dentuman Keras Saat AW Tertimpa Konblok di Depan Rusun

Bocah itu tewas dengan luka berat di kepala. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi, AW dan kedua temannya sedang berjalan di sekitar rusun sekitar pukul 13.00 WIB.

Tiba-tiba, dari atas rusun, sebuah konblok jatuh dan menimpa kepala AW hingga bocah tersebut tersungkur dan tidak sadarkan diri. Saat dilarikan ke rumah sakit, dokter menyatakan AW meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com