Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Digigit Tikus, Pompa Air Terowongan Apron Tak Berfungsi

Kompas.com - 12/09/2018, 22:22 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator pengendali banjir Pusat Pengelola Kompleks Kemayoran M Soleh mengatakan, banjir di terowongan Apron, Kemayoran, Jakarta Pusat, disebabkan kabel pompa digigit tikus.

Hal itu mengakibatkan tiga pompa yang biasanya beroperasi untuk menyedot air tidak berfungsi.

"Senin (10/9/2018) kemarin digigit tikus, jadi enggak fungsi," ujar Soleh saat ditemui Kompas.com, di Terowongan Apron, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

Baca juga: Banjir di Terowongan Apron Surut Setelah Tergenang sejak Senin Malam

Terowongan Apron terendam banjir sejak Senin sore.

Soleh mengatakan, pihaknya meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk menyedot air dengan mobil pompa yang mereka miliki.

Pihaknya juga menggunakan pompa darurat untuk mempercepat surutnya genangan air.

Kontur tanah yang menurun di Terowongan Apron membuat air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi.

Baca juga: Terowongan Apron Kemayoran Tergenang, Sejumlah Pengendara Putar Balik

Saat ini, tiga pompa yang rusak masih diperbaiki. Penyedotan mengandalkan pompa darurat.

"Enggak apa-apa pakai pompa darurat, kan, enggak hujan juga. Masih bisa," ujar Soleh.

Terowongan Apron, Jalan HBR Motik, Kemayoran, Jakarta Pusat, tergenang, Senin malam. Sejumlah pengendara roda dua terlihat memutar arah.

Baca juga: Mencari Nafkah dari Menyewakan Mobil Mainan di Terowongan Apron...

Namun, ada juga pengendara motor yang melintas di samping jalan yang terendam. Pada Rabu malam, genangan telah surut dan kendaraan bisa melintas normal.

Terowongan Apron sebelumnya juga pernah terendam banjir selama tiga hari yaitu pada Selasa (4/9/2018) hingga Kamis (6/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com