Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Pelaku Bentrok Dua Ormas di Cinere yang Timbulkan Korban

Kompas.com - 16/09/2018, 15:02 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Aparat polisi masih memeriksa pelaku bentrok antara organisasi masyarakat (ormas) Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Ibnu Armah, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Depok, Sabtu (15/9/2018) dini hari.

Sebab, dalam kejadian ini, terdapat korban luka dari ormas PP diduga akibat senjata tajam.

"Nah, ada yang bilang bawa (sajam) dan ada yang tidak bawa. Karena alat ada cuma tidak diambil waktu kejadian. Jadi, kita belum tahu sajam itu milik siapa, masih kita dalami dulu," kata Kapolsek Limo AKP Muhammad Iskandar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/9/2018).

Baca juga: Dua Ormas di Depok Bentrok, Tiga Orang Kena Bacok

Bentrok disebut terjadi akibat salah satu ormas tidak senang melihat pemasangan bendera ormas lainnya di Jalan Ibnu Amrah.

Selanjutnya, salah satu anggota ormas menyebarkan informasi tersebut dan terjadi adu mulut hingga menyebabkan anggota ormas lainnya terluka.

Dalam kejadian ini, anggota ormas PP menjadi korbannya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban bentrokan ini yakni Dedi mengalami luka di punggung kiri, Oji luka di tangan kanan dan Sukri luka di badan.

Mereka dilarikan ke klinik pengobatan Kecamatan Cinere. "Korban dari PP. Hanya luka lecet biasa," kata Iskandar.

Baca juga: Polisi Minta Anggota Ormas FBR dan PP yang Terlibat Bentrok Serahkan Diri

Selanjutnya, pada hari yang sama pukul 03.00 WIB, polisi mempertemukan kedua ormas untuk menyelesaikan masalah.

Meski begitu, polisi tetap melakukan penyelidikan dalang dari bentrok tersebut.

"Diamankan sudah, cuma belum tahu ikut apa tidak. Kalau yang diperiksa banyak, cuma belum terhitung satu per satu, kita enggak berani ngucap karena mereka masih mengelak semua," kata Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com