Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Panti Pijat O2 Setelah Ditemukan Praktik Prostitusi

Kompas.com - 21/09/2018, 12:54 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat hiburan O2 Spa dan Executive Karoke di Jalan Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah, Jakarta Selatan, tidak beroperasi, Jumat (21/9/2018), setelah ditemukan praktik prostitusi di sana. Satpol PP DKI Jakarta melakukan razia di tempat itu pada Selasa malam lalu.

Pada Jumat ini tak terlihat aktivitas apapun di tempat hiburan yang berlokasi di di pinggir jalan itu. Pintu yang terbuat dari besi tertutup rapat. Tidak terlihat pegawai maupun tamu yang mendatangi tempat itu.

Dua mobil tampak parkir di halaman depan. Namun, bukan milik manajemen O2 melainkan pegawai beberapa bank yang berada di sekitarnya.

Penjaga warung yang berada 10 meter di lokasi, Sudar mengatakan, sejak dirazia pada Selasa malam, O2 tak lagi beroperasi hingga hari ini.

Baca juga: Panti Pijat O2 Pondok Indah Tak Lagi Beroperasi Setelah Ditemukan Praktik Prostitusi

Setiap hari tempat hiburan itu buka pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 03.00 WIB.

"Selasa malam apa ya ada razia. Nah, besoknya masih ada tuh pegawai yang masuk, bersih-bersih. Tapi enggak ada tamunya. Sampai hari ini udah tutup," ujar Sudar

Sudar mengatakan, tempat hiburan tersebut biasanya ramai mulai pukul 14.00 WIB dan akan bertambah ramai menjelang malam. Kebanyakan tamu yang datang menggunakan mobil.

Sudar sering melihat terapis yang datang. Biasanya mereka tidak berlama-lama berada di luar gedung. Setelah datang menggunakan motor atau kendaraan yang mengantarkan mereka, para terapis langsung masuk. Sudar tidak pernah menemukan ada hal mencurigakan selama tempat hiburan itu dibuka.

Ia juga tidak mengetahui bahwa ada praktik prostitusi.

Saat dirazia, petugas Satpol PP mengatakan bahwa tempat hiburan itu tidak memiliki izin usaha.

"Rapi sih di sini, enggak ada yang aneh-aneh. Terapisnya langsung masuk, enggak pernah lama-lama di luar," ujar Sudar.

Baca juga: Satpol PP Temukan Praktik Prostitusi di Panti Pijat O2 Pondok Indah

Sudar telah membuka warung di tempat itu sejak 2002. Ia mengatakan, sebelum bernama O2, tempat hiburan itu bernama Sentra Executive Spa. Namun, awal 2018 diubah menjadi O2.

"Saya buka warung dari 2002 ini spa udah ada. (Tahun) 2018 udah ganti nama, tapi kegiatannya tetap," kata dia.

Seorang pegawai bank yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sejak siang hari, tempat hiburan tersebut telah ramai didatangi pengunjung. Dia mengatakan, sering terdengar suara musik hingga ke gedung tempat dia bekerja.  Gedung bank tempat pegawai tersebut bekerja berdempetan dengan gedung O2.

"Kalau malam sering dengar dari sebelah. Peredamnya kurang bagus," ujar pegawai tersebut.

Pemprov DKI Jakarta menyebut tempat hiburan O2 telah melanggar Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata. Tim terpadu dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan tengah memproses nasib panti pijat itu setelah ditemukannya praktik prostitusi.

Tim terpadu itu terdiri dari Satpol PP, Sudin Pariwisata dan Kebudayaan, Sudin Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), hingga perangkat kecamatan dan kelurahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com