JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 atau Inapgoc menyatakan, sarana dan prasarana di penginapan atlet atau dikenal dengan sebutan Para Village di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah rampung 95 persen.
Anggota divisi Para Village Inapgoc, Gerry Foriko mengungkapkan, Inapgoc telah menambah tiga fasilitas baru di Para Village.
Fasilitas pertama adalah guiding line di lantai-lantai setiap tower. Fasilitas itu berfungsi sebagai jalur penuntun dan petunjuk bagi kaum disabilitas khususnya tunanetra.
Kedua, ramp untuk masuk ke dalam lift. Ramp adalah fitur pengganti tangga yang biasanya digunakan lansia atau penyandang disabilitas untuk naik ke tempat yang lebih tinggi atau saat akan naik ke transportasi umum seperti kereta dan bus.
Fasilitas terakhir yakni toilet ramah disabilitas.
"Persiapan sudah 95 persen, tinggal merapikan semuanya saja. Di lobby sudah ada ramp bagi atlet untuk masuk ke dalam lift. Ada juga guiding line bagi mereka yang blind (tuna netra). Kami juga ada penambahan lift," ujar Gerry di Para Village, Selasa (25/9/2018).
"Di fasilitas publik area yakni toilet, kami juga sudah modified (dimodifikasi) dengan memberikan hand railing di closet-nya untuk safety (keamanan) para atlet," sambung dia.
Baca juga: Mengintip Persiapan Venue Tenis Kursi Roda Asian Para Games di Kelapa Gading
Gerry menambahkan, ada penambahan enam unit lift khusus penyandang disabilitas yang memungkinkan penggunaan kursi roda di setiap tower. Lift tersebut mampu menampung tiga orang pengguna kursi roda.
Dalam setiap lift, tersedia tombol dengan aksara braille. Kendati demikian, lift hanya bisa berfungsi hingga lantai 10.
"Ketinggiannya hanya sampai lantai 10, tidak lebih dari itu karena takut juga ya. Semua konstruksi liftnya memang khusus untuk kursi roda. Di setiap lift, ada button (tombol) yang sudah ada aksara braille," ujar dia.
Fasilitas ramah disabilitas itu hanya dapat dinikmati di lima tower dari total tujuh tower yang berada di kawasan Para Village yakni tower tiga sampai tujuh.
"Jadi tower 1 dan 2 itu fungsinya hanya untuk panitia Asian Para Games. Tower 3 sampai 7, itu sudah masuk restricted area, artinya tidak sembarang orang boleh masuk," ucap Gerry.
Kamar atlet juga telah disediakan tombol darurat serta kursi dan hand railing di masing-masing toilet untuk memudahkan atlet yang ingin mandi.
Berkeliling
Kompas.com berkesempatan mengelilingi kawasan Para Village itu. Perjalanan dimulai dari pintu masuk yang berlokasi di samping Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kemayoran.