Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Harap Pemerintah Pusat Intervensi Tangani Kali Bekasi yang Tercemar

Kompas.com - 27/09/2018, 20:59 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya berharap ada intervensi dari pemerintah pusat untuk membantu menangani permasalahan Kali Bekasi yang semakin parah tercemar limbah pabrik dan domestik.

"Kami juga berharap dari Kementerian Lingkungan Hidup, dari pemerintah pusat kemudian mengintervensi terkait dengan industrinya, terkait dengan pencemarannya, dan kemudian terkait dengan penindakannya. Karena ini kan bagian yang integral dari hulu sampai hilir," kata Tri, di Rumah Sakit Global Awal Bros, Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, Kamis (27/9/2018).

Diketahui, Kamis ini PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi terpaksa menghentikan produksi air bersih.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar, Puluhan Ribu Warga Tak Dapat Air Bersih

 

Sebab, limbah yang terkandung dalam air Kali Bekasi sudah tidak bisa diurai.

Akibatnya, 51.000 pelanggan di Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria tidak tersuplai air bersih.

"Dari sisi kesulitan untuk mengolah (air) cukup tinggi. Kemudian juga biaya untuk produksinya juga cukup besar, sehingga ada suatu penurunan yang cukup signifikan dari kemampuan PDAM untuk menyiapkan air bersih untuk warga Kota Bekasi," ujar Tri.

Diketahui, kondisi air Kali Bekasi saat ini berwarna hitam pekat serta mengeluarkan bau yang tak sedap.

Pantauan Kompas.com, ditemukan ribuan ikan sapu-sapu yang mati mengambang di tepian Kali Bekasi.

Baca juga: Air Kali Bekasi Tercemar, Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati

Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Patriot Kota Bekasi, Solihat Papak mengatakan, pihaknya berharap Kali Bekasi yang sudah tercemar limbah pabrik dan domestik bisa direvitalisasi agar kondisi air lebih bagus.

Hal itu disampaikan Solihat, sebab air Kali Bekasi sudah sangat tercemar dan sulit digunakan untuk bahan baku air bersih.

"Kali Bekasi debit air jauh lebih banyak dari pada Kalimalang. Potensi lebih tinggi Kali Bekasi, tapi kalau tercemar malah tidak bisa digunakan. Revitalisasi harus dilakukan agar kondisi kali lebih baik, solusi tepat," kata Solihat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com