Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbang Tol Pejompongan Beroperasi dalam Kondisi Darurat

Kompas.com - 28/09/2018, 10:52 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atap Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta Pusat, masih tampak hitam akibat kebakaran pada Kamis (27/9/2018) siang kemarin. Kerangka atap tampak jelas tanpa ada seng-seng penutup.

Kondisi gerbang tol masih rusak parah. Hanya saja, Jumat pagi ini gerbang tol itu sudah beroperasi lagi dan tembok-tembok yang kemarin hitam karena terbakar telah dicat.

Kepala Piket Gerbang Tol Ahmad mengatakan, perapian bangunan gerbang tol dilakukan agar pelayanan tetap dilakukan meski dalam kondisi darurat. Ia memastikan kondisi bangunan gerbang tol aman bagi pengemudi dan petugas meskipun kondisinya hangus terbakar.

Baca juga: Gerbang Tol Pejompongan Sudah Beroperasi Kembali Pagi Ini

"Jadi ini sementara saja ya, darurat tapi aman. Nantinya bangunan ini juga akan dirobohkan dan diganti dengan bangunan yang baru," kata dia.

Mobile Reader disediakan di Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Jumat (28/9/2018) setelah gerbang tol itu terbakar Kamis kemarin. Kompas.com/Sherly Puspita Mobile Reader disediakan di Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Jumat (28/9/2018) setelah gerbang tol itu terbakar Kamis kemarin.

Mesin Gerbang Tol Otomatis (GTO) sudah kembali terpasang di dua pos pintu gerbang tol. Para pengguna tol dapat langsung menempelkan uang elektronik untuk dapat masuk ke ruas jalan Tol Dalam Kota arah Semanggi.

Tak hanya mesin GTO, pagi ini petugas juga menyediakan dua mobile reader untuk menghindari tumpukan kendaraan.

Ahmad menjelaskan, mobile reader merupakan alat transaksi pembayaran melalui uang elektronik yang berbentuk wireless atau tanpa kabel.

Baca juga: Begini Kondisi Gerbang Tol Pejompongan Usai Terbakar

"Jadi kalau ada tumpukan kendaraan petugas dapat menghampiri pengemudi dan melayani pembayaran," tuturnya.

Pada pukul 09.40 WIB tak ada kepadatan lalu lintas atau penumpukan kendaraan di sekitat gerbang tol.

"Pada perinsipnya, pelayanan kami berjalan normal. Hanya saja tempatnya yang darurat," tutur Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com