Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Penumpang Disebut BAB di Dalam Gerbong KRL Arah Bekasi

Kompas.com - 28/09/2018, 12:05 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengguna Twitter dengan nama akun @catterpink menceritakan pengalaman buruknya saat menjadi penumpang kereta rel listrik (KRL) dalam perjalan dari Jakarta ke Bekasi, Kamis (27/9/2018) kemarin.

@catterpink menyebutkan, seseorang yang tidak diketahui identitasnya telah melakukan buang air besar (BAB) di dalam gerbong kereta.

Kathleen sebagai pemilik akun @catterpink, Jumat ini, mengatakan, saat itu ia berada di KRL dari Jakarta ke Bekasi dan duduk di bangku di gerbong 10 yang merupakan gerbong khusus perempuan.

Tak lama di dalam gerbong dia dan para penumpang lainnya mencium bau yang kurang sedap.

"Terus taunya pada berdiri nih orang-orang, terus menjauh dari satu bangku. Katanya ada yang BAB," ujar Kathleen.

Baca juga: Penumpang Mengeluh KRL Tertahan di Manggarai Nyaris Setengah Jam

Namun saat itu, orang yang melakukan BAB itu ternyata sudah turun.

"Orang yang duduk di bangku itu sudah turun di Manggarai, mungkin dia engga enak juga karena tercium bau tak sedap," kata dia.

Karena bau, para penumpang lain sontak membuka jendela demi mengurangi bau. Para penumpang yang tak tahan bau, sebagian pindah ke gerbong lain.

Menurut Kathleen para penumpang perempuan lainnya juga menyiram air di bangku tersebut dengan menggunakan air minum.

Para penumpang juga melaporkan hal itu kepada para petugas.

Akun @commuterline, yang merupakan akun Twitter resmi milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), pun menyampaikan permohonan maaf dan menginformasikan bahwa bangku itu sudah dibersihkan.

"Selamat pagi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ibu alami, dapat kami sampaikan perihal adanya kotoran di dalam rangkaian KRL telah ditindaklanjuti oleh unit terkait," tulis akun @commuterline, Jumat.

Baca juga: Perbaikan Selesai, KRL Commuter Line Kembali Beroperasi Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com