Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Sebut Naturalisasi Tak Bisa Direalisasikan di Seluruh Sungai Jakarta

Kompas.com - 03/10/2018, 21:29 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Naturalisasi sungai yang diinginkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sulit direalisasikan di seluruh sungai di Jakarta.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) Bambang Hidayah mengatakan, naturalisasi sungai kemungkinan hanya bisa dikerjakan di area yang cukup lebar.

Naturalisasi juga tidak bisa dijalankan di kawasan yang sudah dinormalisasi dengan pemasangan sheetpile atau dinding turap.

Baca juga: Dinas Sumber Daya Air DKI Sudah Naturalisasi 14 Waduk

"Barangkali yang space-nya cukup lebar itu kita manfaatkan untuk naturalisasi. Kalau space-nya sempit, agak sulit, karena kita harus mengutamakan kapasitas sungai agar bisa menampung debit air banjir," ujar Bambang saat dihubungi, Rabu (3/10/2018).

Bambang menyampaikan, lebar sungai harus mencapai 35 meter hingga 50 meter untuk dapat menampung volume air agar tidak banjir saat musim hujan tiba.

Kondisi sungai harus dibuat lebih dalam di area yang lebarnya 35 meter.

Baca juga: Kadis Sumber Daya Air DKI Sudah Punya Konsep Naturalisasi Sungai

Pemahaman Bambang, naturalisasi tetap sama seperti normalisasi. Namun, area sungai yang dinaturalisasi dibuat lebih natural.

"Natural itu ya artinya mungkin suasananya seperti alam begitu, ada pepohonan, tanaman-tanaman," kata dia.

Pada prinsipnya, BBWSCC harus mendukung program naturalisasi sungai.

Baca juga: Naturalisasi Sungai ala Anies, Bukan Sekadar Pembetonan...

Oleh karena itu, Bambang menyebut akan menggelar rapat dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menyamakan visi soal naturalisasi sungai.

BBWSCC dan Pemprov DKI juga akan meninjau lapangan untuk menginventarisasi area-area yang bisa dinaturalisasi.

"Saya menyampaikan ke Dinas Sumber Daya Air, kami harus menginventarisasi dulu lokasi-lokasi yang mana bisa naturalisasi. Visinya harus disamakan dulu," ucap Bambang.

Baca juga: Anies: Pemprov DKI Dukung Penuh Normalisasi dan Naturalisasi Sungai

Menurut Bambang, pembebasan lahan tetap tidak bisa dihindari jika pada akhirnya naturalisasi sungai yang diterapkan.

Bangunan-bangunan warga di sekitar bantaran sungai harus tetap dibebaskan agar banjir tidak lagi terjadi.

"Bagaimana pun juga, cantik harus aman dari banjir. Kalau cantik (tetapi) tidak aman banjir, kan percuma. Pembebasan lahan di bantaran itu harus tetap harus dilakukan," tuturnya.

Baca juga: Menanti Naturalisasi Sungai ala Anies-Sandi

Pemprov DKI, kata Bambang, sudah sepakat soal adanya pembebasan lahan dalam rangka normalisasi sungai.

Meskipun akan mengadakan rapat soal naturalisasi dengan Pemprov DKI, BBWSCC tidak mengalokasikan anggaran untuk normalisasi maupun normalisasi yang dikombinasikan dengan naturalisasi pada 2019.

Sebab, lahan yang dibebaskan Pemprov DKI masih minim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com