Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Naturalisasi Sungai ala Anies-Sandi

Kompas.com - 19/03/2018, 08:02 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan penataan 13 sungai di Jakarta berupa normalisasi berubah menjadi naturalisasi di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Konsep ini, kata Sandiaga, diilhami model penataan yang dilakukan Babe Idin, pencetus Sangga Buana di Hutan Kota Pesanggrahan.

Sungai yang melintas di sana dijaga tetap alami dengan bambu dan beronjong sebagai penahan. Babe Idin tak setuju dengan pembetonan yang menurut dia mematikan ekosistem sungai.

Sandiaga memastikan, konsep naturalisasi ini yang akan diterapkan ke depannya.

"Bagaimana caranya kearifan lokal, bagaimana sungai menjadi suatu lifestyle baru, suatu gaya hidup baru bahwa semua kehidupan, kan, bermula dari air," kata Sandiaga di Hutan Kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3/2018).

Sandiaga mengatakan akan tetap ada betonisasi daerah aliran sungai (DAS). Namun, ia akan mengupayakan tidak semua DAS dibeton. Sandiaga klaim usulan itu sudah disetujui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Ketua Bamus Betawi Zainuddin MH alias Haji Oding yang juga anggota DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Normalisasi dan Naturalisasi Sungai, Apa Bedanya?

"Bahwa ada yang memang dinaturalisasi, ada yang bisa dinormalisasi. Kami lihat mana yang cocok. Kalau daerah sini siap (naturalisasi). Tempatnya sangat landai, diberonjong, saya lihat unsur di sini dengan beronjongnya menjadi lebih hidup," kata Sandiaga.

Normalisasi kurangi banjir

Sandiaga tidak menjawab secara jelas apakah konsep naturalisasi yang diinginkannya bakal disetujui pemerintah pusat. Pemerintah pusat selama ini menjalankan program normalisasi atau pembetonan sungai.

Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan, program normalisasi yang diminta pemerintah pusat tetap dilanjutkan.

"Kalau enggak dilanjutkan, kami enggak anggarkan dong. Saya sampaikan, yang namanya program normalisasi yang merupakan program strategis nasional, itu berlanjut," kata Teguh.

Normalisasi telah dilakukan di Sungai Ciliwung. Proyek normalisasi itu dimulai pada kepemimpinan Gubernur Joko Widodo. Banjir besar 2012 membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Pemprov DKI melebarkan dan membeton sungai tersebut.

Proyek normalisasi terbentang dari jembatan Jalan TB Simatupang hingga Pintu Air Manggarai yang diduduki warga dengan membangun banyak permukiman.

Baca juga: DKI Pastikan Normalisasi Sungai dan Relokasi Warga Bantaran ke Rusun

Hingga 2018, titik yang baru dikerjakan adalah Kampung Pulo, Bukit Duri, Bidaracina, dan Cawang Pulo.

Selain Ciliwung, Kali Sunter dan Kali Pesanggrahan juga turut dinormalisasi. Sayangnya, pekerjaannya tak dianggarkan tahun ini oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat lantaran DKI tak melanjutkan pembebasan lahan.

Jika ingin melanjutkan, Anies harus bersurat kepada Menteri PUPR dan Menteri Keuangan. Anies sendiri sebenarnya telah dipanggil Presiden Joko Widodo dan diminta melanjutkan normalisasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com