Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Asian Para Games Dijual "Online" dan "On The Spot" dengan Harga Terjangkau

Kompas.com - 09/10/2018, 19:25 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Deputi III Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 atau Inapgoc Reza Nasution menyampaikan, tidak ada perubahan terkait kebijakan pembelian tiket pertandingan.

Tiket pertandingan masih dijual dengan harga murah dan terjangkau.

Masyarakat dapat membeli tiket pertandingan secara online melalui situs loket.com dan on the spot di ticket box yang tersedia di pintu 5 dan 7 Gelora Bung Karno (GBK).

"Masih sama kayak kemarin. Bisa beli on the spot juga di pintu 5 dan 7, sedangkan pintu 6 hanya untuk checking tiket," kata Reza saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

Baca juga: Grab Sediakan Golf Car dan Selter Selama Asian Para Games

Tiket untuk delapan cabang olahraga Asian Para Games 2018 dijual dengan harga Rp 25.000 per tiketnya, sedangkan tiket terusan dijual Rp 100.000 per tiketnya.

Tiket terusan itu artinya penonton dapat menyaksikan beberapa cabang olahraga sekaligus dalam satu hari.

Pengamatan Kompas.com di GBK, antusiasme penonton mulai meningkat untuk mendukung serta menyaksikan pertandingan Asian Para Games 2018.

Beberapa penonton tak segan untuk bertanya kepada volunter yang berjaga di depan pintu 5 terkait pembelian tiket.

Salah satunya Andien (25) yang ingin menyaksikan pertandingan bulu tangkis. Namun, ia belum membeli tiket secara online.

"Saya enggak beli online karena rencananya hanya ingin tanya-tanya aja gimana cara nonton. Ternyata bisa beli di ticket box. harganya juga murah, sayang banget kalau tinggal di Jakarta tetapi enggak nonton," kata Andien di Kompleks GBK.

Andien berharap, masyarakat meluangkan waktu untuk menyaksikan pertandingan Asian Para Games 2018.

Baca juga: Asian Para Games, Fasilitas di GBK Disebut Belum Ramah Disabilitas

Penonton lainnya, Yusuf (20), mengaku meluangkan waktu di sela-sela jadwal kuliahnya untuk menyaksikan pertandingan voli.

Ia berpendapat, harga tiket yang murah seharusnya bisa menarik minat masyarakat untuk mendukung para atlet.

"Hari ini kuliah saya libur, jadi saya nonton voli saja. Harga tiketnya murah banget, saya saja membeli tiket terusan biar bisa pindah-pindah venue untuk nonton pertandingan," kata Yusuf.

"Harusnya lebih ramai. Kan biasanya alasan tiketnya terlalu mahal, ini sudah sangat murah dan terjangkau," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com