Akibat kecelakaan tersebut, separator tersangkut di badan kanan bus. Roda kanan bus pun terlihat patah.
Di hari yang sama, transjakarta yang hendak mengangkut siswa disabilitas menonton pertandingan Asian Para Games 2018 terperosok ke dalam got di Jalan Lebak Bulus III, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Pengemudi diduga salah mengikuti navigasi dari ponselnya dan mengambil jalan yang tidak muat dilalui bus.
Baca juga: Stasiun Cakung Terintegrasi Halte Transjakarta
Untuk mengembalikan bus tersebut, petugas pemadam kebakaran menggunakan lifting bag dan besi.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menilai tidak semua kecelakaan terjadi karena kesalahan pengemudi bus.
"Ada beberapa yang karena menghindar karena ada mobil masuk busway, ada orang menyebrang, jadi sopir secara spontan menghindar," ujar Budi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Sejak kebijakan ganjil genap, ia mengatakan, kendaraan yang melintas semakin kencang.
Terkadang, kata dia, kendaraan juga masuk area separator.
Baca juga: Asian Para Games, Transjakarta Sediakan Bus Khusus Atlet, Ofisial, dan Pengunjung GBK
Meski demikian, Budi mengatakan, beberapa kecelakaan disebabkan kelalaian sopir.
Budi mengatakan, untuk urusan ini, pihaknya akan bertindak tegas. Bahkan, sopir yang lalai bisa dipecat meski tidak mengalami kecelakaan.
"Kalau kejadian main HP, enggak usah kecelakaan pasti sudah kami cut," kata dia.
Baca juga: Transjakarta Lewat Ciledug, Angkot Ngetem dan PKL Liar Bakal Ditertibkan
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo juga mengatakan hal yang sama. Ia memastikan rekrutmen sopir dilakukan dengan hati-hati.
"Harus punya SIM B1 Umum, surat keterangan bebas narkoba, SKCK, surat keterangan sehat, banyak," kata Wibowo.
Setelah diterima, sopir juga tidak langsung diberikan kesempatan mengemudi. Mereka harus mengikuti pelatihan dulu.
Baca juga: Transjakarta Bangun Halte di CBD Ciledug
Untuk bus dan sopir dari operator, Wibowo tak mengetahui persis apakah dilakukan hal serupa. Padahal, dua kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman melibatkan bus dari operator Mayasari Bakti dan Steady Safe.
"Saya tidak bisa memberikan komentar untuk operator," kata Wibowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.