JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menjamin kebersihan lapak-lapak yang tersedia di jembatan multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain itu, para pedagang kaki lima (pkl) juga tidak perlu khawatir kehilangan barang dagangan karena pihaknya akan menyediakan CCTV di kawasan skybridge.
Yoory mengatakan, semua pelayanan itu diberikan karena PKL diwajibkan membayar biaya retribusi Rp 500.000 per bulan atau Rp 16.000 per hari.
Baca juga: Ombudsman Minta PT KAI Sediakan Jalur Khusus Menuju Skybridge Tanah Abang
"Ada penerangan, dari sisi keamanan kami pasang CCTV juga, kebersihan juga terjamin. Jadi biaya untuk itu," ujar Yoory di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Sebelumnya, Yoory pernah menyebut, biaya retribusi ini sudah disosialisasikan kepada para pedagang.
Namun, pembayaran ini baru akan diberlakukan pada 1 Januari 2019.
Baca juga: Sudah Bisa Ditempati, 100 Lapak di Skybridge Tanah Abang Masih Kosong
Artinya, dalam jangka waktu 30 Oktober 2018 hingga 1 Januari 2019, pedagang dibebaskan dari biaya retribusi.
Sebelumnya diberitakan, hanya 100 dari 446 PKL yang bisa menempati skybridge Tanah Abang saat soft opening pada 15 Oktober, sedangkan pedagang lainnya baru bisa menempati saat grand opening pada 30 Oktober.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara mengatakan, soft opening berbeda dengan grand opening (peluncuran resmi).
Baca juga: Progres Pembangunan 78 Persen, Pemprov DKI Soft Opening Skybridge Tanah Abang
Soft opening dilakukan untuk melakukan uji coba penempatan PKL.
"Kenapa dibuat soft opening hari ini karena terkait uji coba, rekayasa, dan assesment. Supaya kalau ada kelemahan bisa kita perbaiki sehingga saat opening bisa sempurna," kata Bayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.