Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Rela Antre Pagi Buta demi Cetak KTP Elektronik

Kompas.com - 18/10/2018, 08:05 WIB
Robertus Belarminus

Editor

Sumber Warta Kota


BEKASI, KOMPAS.com - Kedua mata Murtiah (49) terlihat sayu menahan kantuk.

Sesekali, perempuan asal Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi ini, menutup mulutnya menggunakan tangan kanan saat menguap.

Murtiah tidak terbiasa beraktivitas sebelum pukul 04.00 kurang, karena hampir setiap hari dia biasa terbangun pada pukul 04.15, ketika azan subuh berkumandang.

Namun, kini dia terpaksa bangun lebih awal untuk mengejar nomor antrean kecil di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Atrium Pondok Gede.

Kedatangannya ke sana hendak mencetak Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di loket Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mal setempat.

Baca juga: Dulu Kekurangan, Kini Pemprov DKI Kelebihan Blangko KTP Elektronik

"Kalau tidak dari subuh, saya enggak akan dapat nomor antrean. Nanti pencetakan e-KTP malah ketunda terus," ujar ibu rumah tangga ini.

Murtiah datang ke sana ditemani suaminya. Informasi nomor antrean ini mereka peroleh dari tetangganya yang beberapa waktu lalu datang ke MPP, untuk mengurus dokumen serupa.

"Daripada jauh ke dinas di Bekasi Timur, mendingan saya datang ke MPP ini. Enggak apa-apa bangun subuh, yang penting e-KTP dicetak," kata dia.

Selain Murtiah, ada juga Rinah (19), warga lainnya di sekitar MPP Atrium Pondok Gede.

Rinah meminta agar pemerintah menambah blangko e-KTP, sehingga masyarakat tidak perlu antre sejak subuh hanya untuk memperoleh dokumen identitas.

"Dokumen identitas kan hak warga negara, saya kira pemerintah harus memberikan kemudahan kepada warganya untuk memiliki identitas. Tapi, kalau kuota blangko dijatah begini, ya gimana warga mau dapat identitas semua," tutur Rinah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi Lintong Dianto Putra mengatakan, pemberian nomor antrean menyusul banyaknya masyarakat yang datang pada dini hari.

Baca juga: Kemendagri Tepis Berbagai Hoaks Terkait Tercecernya KTP Elektronik

Namun, antrean yang disediakan hanya sampai nomor 200, karena kuota blangko e-KTP yang diterima petugas loket hanya 200 keping.

"Selepas subuh petugas sudah bersiaga untuk memberikan nomor antrean, sekitar 30 menit nomor antrean sudah habis," kata Lintong.

Menurutnya, bagi masyarakat yang tidak mendapat nomor antrean, akan dialihkan ke Kantor Disdukcapil Kota Bekasi, Jalan Djuanda Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Di sana, mereka bisa mengajukan pencetakan e-KTP ke dinas terkait.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com