Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pasukan Oranye Jual Stiker demi Membantu Korban Gempa Sulawesi Tengah...

Kompas.com - 19/10/2018, 13:27 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta atau yang biasa disebut pasukan oranye turut peduli dengan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Mereka yang memiliki kelompok bernama Forum Jakarta Elite Squad ini berinisiatif menjual pin, stiker, topi, dan kaos.

Hasilnya penjualan sepenuhnya disumbangkan untuk korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah.

Baca juga: Korsel Perpanjang Masa Bantuan Gempa Palu dan Donggala

"Awalnya kami mengumpulkan dana sendiri untuk modal bikin pin, topi, baju, dan stiker, lalu hasilnya kami jual," ujar Novita, salah satu anggota Forum Jakarta Elit Squad, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Barang-barang itu tidak dijual jauh-jauh. Pembelinya juga dari kalangan PPSU di berbagai wilayah DKI Jakarta.

Novita mengatakan, barang-barang itu didistribusikan ke setiap kelurahan.

Baca juga: Cara Gubernur NTB Agar Dana Bantuan Gempa Tak Diselewengkan

PPSU yang ingin menyumbang bisa dengan membeli barang-barang itu.

Novita mengatakan, sebenarnya harga barang itu tidak mahal. Satu buah pin misalnya dijual Rp 5.000. Namun, banyak yang membeli lebih mahal karena memiliki niat untuk menyumbang.

"Kami menjual itu sekitar satu minggu, dari 3 Oktober sampai 10 Oktober. Dana yang sudah terkumpul Rp 26.143.000," kata dia. 

Baca juga: Balai Kota Dibuka untuk Posko Penampungan Bantuan Gempa Donggala Palu

Uang donasi tersebut kemudian dibawa ke posko bantuan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat ini.

Petugas PPSU lainnya, Dani mengatakan, mereka memang tidak memiliki uang banyak. Namun, mereka merasa senasib sepenanggungan dengan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

"Kami orang bawah, dengar yang begitu kami bisa merasakan juga," ujar Dani.

Baca juga: Paket Sabu Dalam Sepatu dari Thailand Manfaatkan Arus Bantuan Gempa Lombok

Rasa empati tersebut yang memunculkan niat untuk mengumpulkan sumbangan. Dani berharap sumbangan mereka bisa meringankan beban korban gempa dan tsunami di sana.

"Meskipun mungkin yang terkumpul hanya bisa segini, kami berharap bisa sedikit membantu," kata Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com