Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Lalu, Situ Rawa Kalong Airnya Bening, Kini Kotor dan Berbau Amis...

Kompas.com - 21/10/2018, 08:50 WIB
Cynthia Lova,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (JAbar) Ridwan Kamil berencana merevitalisasi kawasan Situ Rawa Kalong yang berlokasi di Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis Kota Depok Jawa Barat.

Seperti apa sebenarnya penampakan wajah Situ Rawa Kalong ini, dulu dan sekarang? Mari kita telusuri bersama. 

 

Seperti diketahui, Situ Rawa Kalong terletak di Jalan Rawa Kalong Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Situ seluas kurang lebih 8,25 hektar itu terletak sekitar 41 kilometer dari kantor Wali Kota Depok.

Dari kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda, untuk sampai ke Rawa Kalong, kita bisa melewati Jalan Juanda. Setelah melalui jalan Juanda, langsung ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor, kira-kira seratus meter ada Gang Nangka, masuk terus.

Setelah itu, ada Apartemen Green Lake View sebenarnya letak situ tidaklah jauh. Hanya saja akses menuju Situ Rawa Kalong tersebut yang tak kentara bagi orang yang baru pertama kali berkunjung ke sana. 

Akses masuk menuju situ dari sisi utara hanya berupa jalan setapak yang hanya cukup dilalui satu sepeda motor.

Baca juga: Melihat Situ Rawa Kalong yang Akan Direvitalisasi Ridwan Kamil

 

Rawa besar tersebut dikelilingi oleh permukiman warga. Di sebelah utara dan timur, permukiman semi permanen yang kumuh, sedangkan di sisi lainnya adalah pabrik besar. 

Saat berjalan mendekati situ, airnya tercium amis, namun tampaknya warga sekitar telah terbiasa dengan bau amis yang menyengat melewati situ.

Selain itu terlihat puluhan keramba apung memenuhi pinggiran situ yang didalamnya terdapat tumbuhan eceng gondok. Air situ berwarna hijau pekat. 

Tatah, salah satu warga Depok yang hobi memancing di Situ Rawa Kalong, Jumat (19/10/2018).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Tatah, salah satu warga Depok yang hobi memancing di Situ Rawa Kalong, Jumat (19/10/2018).

Saat meloncat ke bawah terlihat dermaga sederhana yang terlihat seperti baru dibangun, di bawahnya banyak warga sekitar yang meluangkan waktunya untuk memancing.

Mulai dari kecil, anak mudah hingga orang tua sekalipun tampak memancing bersama.

Wajah Situ Rawa Kalong tempo dulu

Ketua Kelompok Sadar Wisata Setu Rawa Ke (Pokdarwis) pun sambil menceritakan puluhan tahun yang lalu Situ Rawa Kalong memiliki air yang sangat bening, tidak hijau pekat seperti kondisi saat ini.

Ayah dua anak ini mengatakan dahulu Situ Rawa Kalong tempat dirinya berenang bersama teman-teman masa kecilnua.

"Situ Rawa Kalong ini, sudah puluhan tahun. dulu airnya bening, tidak hijau seperti ini saya masih ingat waktu masih umur 5 - 6 tahun sering berenang disini," ucap Nurdin di Jalan Rawa Kalong, Curug, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat, (19/10/3018)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com