Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Retak di Kampung Pedurenan Depok Bikin Warga Khawatir

Kompas.com - 22/10/2018, 11:02 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Kampung Pedurenan RT 02/02, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, khawatir dengan muncul retakan di tanah di halaman rumah mereka setelah terjadi hujan pada Sabtu (20/10/2018) pukul lalu 15.00 WIB.

Video tentang fenemona tanah retak atau terbelah setelah hujan itu beredar di media sosial Minggu kemarin. 

Dari pantauan Kompas.com, tanah yang terbelah tersebut berlokasi di sebuah lapangan tepat di depan sejumlah rumah warga. Panjang belahan tanah sekitar 20 meter.

“Sekitar jam dua siang hujan deres campur angin kencang, sekitar satu jam. Pas reda, saya lagi nyapu-nyapu air, anak saya bilang tanah lapangan depan rumah retak. Saya kaget, saya cek ada kali 1,5 meter kedalamannya,” kata Nasah, warga Kampung Pedurenan RT 02 RW 02, Senin.

Nasah kini mengaku takut dan tidak bisa tidur jika hujan deras melanda daerah tempat tinggalnya.

Baca juga: Fenomena Tanah Retak Resahkan Warga Lereng Pegunungan Menoreh

Hal senada diucapkan Sutikno, warga RT 04 RW 02. Ia mengaku takut karena fenomena tersebut baru muncul pertama kali di kampung mereka. 

“Kejadian seperti ini baru kali ini selama sepuluh tahun saya di sini, makanya warga-warga pada gelisah tiap hujan,” ucap Sutikno.

Sutikno menambahkan, tanah yang menjadi lapangan di Kampung Pedurenan itu kerap banjir jika hujan dan banjir itu lama surutnya.

“Kalau hujan pasti selalu banjir ini lapangan. Surut-surut bisa paling cepat tiga hari. Tapi pas ada tanah retak ini airnya langsung masuk ke dalam tanah semua,” ucap Sutikno.

Endang Suherman Ketua RT 02 RW 02 berharap Pemerintah Kota Depok segera mengecek tanah yang terbelah tersebut dan bisa memberi penjelasan tentang fenomena yang terjadi sehingga warga tidak perlu takut dan khawatir.

“Saya berharap dinas yang terkait segera mengecek dan memastikan apabila keretakan ini tidak akan membahayakan masyarakat nantinya,” ucap Endang.

Baca juga: Tanah Retak di Perbukitan Badegan-Ponorogo, 80 Warga Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com