Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak-atik Trotoar Area Rumput di Jalan Sudirman yang Ingin Dipercantik

Kompas.com - 25/10/2018, 11:04 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Area rumput atau jalur hijau di area trotoar Jalan Jenderal Sudirman mulai dibongkar. Area rumput tersebut merupakan bagian dari program revitalisasi trotoar Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman.

Program revitalisasi trotoar Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman dilakukan untuk menyambut pagelaran Asian Games 2018. Revitalisasi trotoar rampung pada 31 Juli 2018.

Namun, ada tiga kawasan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman yang penataaan cukup berbeda. Kawasan tersebut dipasang area rumput atau jalur hijau yang cukup lebar. Area rumput tersebut memisahkan antara halte bus dan jalan raya.

Halte-halte tersebut antara lain halte di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Senayan, halte di depan Kampus Universitas Atma Jaya, Semanggi, dan halte di depan Gedung Plaza Sentral, Karet.

Baca juga: Melihat Trotoar yang Diresmikan untuk PKL di Kuningan...

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemasangan area rumput tersebut bertujuan untuk mempercantik lingkungan menjelang Asian Games 2018.

"Itu untuk beautifikasi Asian Games, jadi semuanya di-cover sama rumput atau tanaman," ujar Sandiaga, Selasa (24/7/2018).

Konsep penataan yang keliru

Penempatan area rumput yang memisahkan antara halte bus dan jalan raya itu sempat membuat warga bingung.

Mereka bingung karena tidak ada akses jalan dari depan halte untuk menuju bus. 

Akibatnya, penumpang bus mesti berjalan memutar sejauh beberapa meter atau terpaksa melintasi area rumput tersebut.

Tak sedikit pula penumpang yang turun dari bus dan memotong jalan dengan melintasi area rumput.

Baca juga: PKL Difasilitasi untuk Duduki Trotoar di Jakarta Selatan

 

Mulai dibongkar ulang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, area rumput itu tidak bersifat permanen. Nantinya, area rumput tersebut akan dibongkar dan diganti dengan trotoar keras setelah Asian Games selesai, 2 September 2018. 

"Sekarang ini memang sebagian belum dipasang trotoar keras karena masih rumput. Rumput ini sebenarnya temporer," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Juli 2018.

Pantauan Kompas.com pada Rabu 24 Oktober 2018, area rumput atau jalur hijau yang memisahkan halte bus dengan jalan raya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai dibongkar.

Baca juga: Pembongkaran Area Rumput di Jalan Sudirman Persempit Jalur Pejalan Kaki

Area pembongkaran tampak dibatasi pagar seng. Para pekerja mulai membongkar area rumput sekaligus merobohkan tiga halte tersebut.

Kondisi itu membuat para penumpang yang akan turun di tiga halte tersebut harus turun di bahu jalan.

Kendari demikian, hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com belum mendapatkan konfirmasi tentang konsep penataan area rumput dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Mempersempit jalur pedestrian

Proses pembongkaran area rumput itu menyebabkan akses pejalan kaki menjadi lebih sempit.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Rabu, proses pembongkaran menyebabkan para pejalan kaki yang akan naik atau turun tangga halte GBK harus melewati satu jalur secara bergantian.

Jalur tersebut hanya berupa jalan tanah yang ditutupi beberapa papan kayu. Papan kayu tersebut digunakan para pejalan kaki sebagai pijakan. 

Baca juga: Pembongkaran Area Rumput di Jalan Sudirman Persempit Jalur Pejalan Kaki

Para pejalan kaki tampak berhati-hati saat melewati area itu karena akses menuju halte GBK berbatasan langsung dengan proyek revitalisasi.

Para pekerja hanya membatasi area pembongkaran dengan seng. Kondisi ini menyebabkan debu-debu bekas material proyek revitalisasi bertebaran.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com