Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Makan dan Kebutuhan Dasar Disalurkan ke Korban Kebakaran Kemayoran

Kompas.com - 25/10/2018, 19:41 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Jalan Cempaka Putih Utara RT 001 RW 002, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kepala Sudin Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati mengatakan, sebanyak 400 makanan siap saji telah dibagikan sejak Rabu (24/10/2018) oleh Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB).

"Makanan siap saji tersebut akan kita distribusikan selama tiga hari," ujar Susan, saat dikonfirmasi, Kamis (25/10/2018).

Baca juga: Kebakaran, Asap Hitam Mengepul dari Balkon Mal CBD Ciledug

Selain itu, petugas juga membagikan bantuan kebutuhan dasar antara lain mie instan 20 dus, ikan kaleng 7 dus, roti atau biskuit 10 dus, selimut 100 lembar, daster 100 potong, kaos kerah 100 potong.

Kemudian, celana dalam pria 100 potong, BH 100 potong, terpal 10 lembar, matras 55 lembar, seragam SD 30 stel, seragam SMP 20 stel, dan seragam SMA 10 stel.

Susan mengungkapkan, kebakaran menghanguskan 28 rumah milik warga. Ada sekitar 99 Kepala Keluarga (KK) dan 396 orang mengungsi akibat kebakaran tersebut.

Warga mengungsi ke Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Masjid Nur Riyadhul Janah dan Musholah Fajar Umat.

"Kami sudah mendirikan tenda pengungsian sebanyak 1 unit dan dapur air 24 jam di Gedung Kesenian Miss Tjitjih. Petugas kami sedang berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan lurah, RW dan RT setempat," kata Susan.

"Bantuan ini kan sifatnya sementara. Kita akan mendistribusikan bantuan lanjutan jika ada permintaan dari warga. Yang terpenting saat ini adalah kebutuhan dasar mereka terpenuhi terlebih dahulu," ujar dia.

Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa akibat Kebakaran di Gerbang Tol Pejompongan

Sebanyak 28 rumah penduduk di Jalan Cempaka Putih Utara RT 001 RW 002, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, ludes terbakar pada Rabu (24/10/2018) pukul 16.45 WIB.

Kebakaran diduga dipicu oleh korsleting pada AC di salah satu rumah warga. Api dengan cepat merambat dari satu rumah ke rumah lain karena kondisi yang saling berdekatan.

"Kemarin sore kebakarannya. Awalnya konsleting AC di salah satu rumah warga. Kita langsung telepon petugas pemadam pas apinya sudah mulai membesar di rumah itu," kata Ketua RT 001 Sofyan Effendi, saat ditemui Kompas.com, Kamis (25/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com