Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal 11 Penumpang Lion Air yang Keluarganya Belum Lapor ke Posko

Kompas.com - 30/10/2018, 13:20 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar keluarga penumpang Lion Air JT 610 sudah melapor ke posko yang disebar di empat tempat.

Asisten Regional Manager Bandara Soekarno Hatta Lia Widianingtyas mengatakan, ada 170 penumpang yang keluarganya sudah melapor.

"Sekarang tinggal 11 penumpang dewasa yang keluarganya belum melapor," ujar Lia di Posko Halim Perdanakusuma, Selasa (30/10/2018).

Baca juga: Pak Herjuno Baru Kali Ini Naik Lion Air...

 

Adapun pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang mengangkut 181 orang.

Jumlah itu terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi.

Lia mengatakan, keluarga dari anak-anak dan bayi itu termasuk yang sudah melapor.

Pihak Lion Air membuka posko di empat lokasi yaitu di Bandara Halim, RS Polri, Bandara Soekarno Hatta, dan Hotel Ibis.

Di posko itu, keluarga korban akan diminta untuk menginformasikan jumlah keluarga yang menjadi korban.

Mereka akan diminta data-data seperti KTP, KK, nomor handphone, dan foto korban.

Asisten Manager Lion Air di Bandara Halim Perdanakusuma Tri Siswoyo mengatakan, posko ini akan buka 24 jam sampai hari Jumat (2/11/2018).

Keluarga korban diminta untuk segera melapor ke posko-posko yang ada demi memudahkan identifikasi.

"Pokoknya di sini kami tunggu terus," ujar Tri.

Baca juga: 6 Anggotanya Jadi Korban Tragedi Lion Air JT 610, Ketua DPRD Babel Menangis

Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Pesawat dengan tipe B737-8 Max terbang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.

Pesawat dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pukul 06.33 WIB.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S-107 07.16 E.

Baca juga: Polisi Imbau Warga Tak Sebar Hoaks Seputar Jatuhnya Lion Air JT 610

Pesawat Lion Air itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.

Pesawat sempat meminta return to base sebelum hilang dari radar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com