Keluarga mulai cemas ketika Herjuno tak kunjung memberi kabar kendati ia seharusnya sudah mendarat di Pangkal Pinang pada pukul 07.20.
Heri mengatakan, keluarga yang cemas menunggu kabar, lemas setelah melihat nama Herjuno dalam manifes penumpang pesawat yang jatuh.
Doa bersama digelar pada Selasa siang di rumah Herjuno. Tak ada bendera kuning yang dipasang.
Keluarga masih berharap Herjuno ditemukan selamat.
"Ya kami masih menunggu kepastian. Syukur kalau bisa selamat, paling tidak meskipun nanti sudah meninggal semoga segera ditemukan," kata Heri.
Baca juga: Plt Gubernur Aceh Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Lion Air JT 610
Selasa siang saat doa bersama, anak tunggal Herjuno, Safira, dijemput untuk menyerahkan DNA-nya ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi serta 7 awak pesawat lainnya.
Selain Herjuno, Mack Stanley, karyawan Pelindo II lainnya juga turut menjadi korban dalam peristiwa ini.
Baca juga: Panglima TNI Sebut Lokasi Badan Lion Air JT 610 Sudah Terdeteksi
Corporate Secretary Pelindo II Shanti Puruhita mengatakan, pihaknya telah mengarahkan dua kapal, yakni Tugboat SDS 36 dan Kapal Motor Pandu menuju Tanjung Karawang.
"Sejauh ini, tim evakuasi sudah mengumpulkan beberapa bagian tubuh manusia dan sejumlah benda milik korban serta serpihan pesawat, yang dikumpulkan di Posko Evakuasi IPC, di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok," ujar Shanti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.