Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Jaksa Dodi Korban JT 610, Penyayang dan Pekerja Keras...

Kompas.com - 05/11/2018, 13:48 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di mata keluarga, Dodi Junaidi, salah satu korban meninggal jatuhnya Lion Air JT 610 merupakan sosok pekerja keras, profesional, dan penyayang keluarga.

Ayah Dodi, M Sidik mengatakan, selama menekuni profesi sebagai jaksa, Dodi tak pernah sekalipun menggunakan nama Sidik yang merupakan mantan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, untuk mendapatkan promosi jabatan ataupun untuk sekedar memuluskan karirnya.

Semua prestasi Dodi didapatkannya melalui kerja keras hingga akhirnya ia dipromosikan menjadi Kasie Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkalpinang 7 bulan lalu.

"Kalau bukan atasannya tempat dia ( bekerja) nanya itu, dia enggak mau ngasih tahu kalau dia anak jaksa juga. Dia bilang, 'Kalau saya berprestasi, saya tidak mau karena atasan kenal Bapak atau kawan Bapak'," ujar Sidik saat ditemui usai pemakaman jenazah Dodi di Tempat Pemakaman Umum Seroja, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Tolak Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat

Sidik mengatakan, Dodi juga adalah orang yang terbuka dan tak segan bertanya ketika sedang mengalami kesulitan.

Beberapa kali Dodi meminta pendapat Sidik terkait kasus yang pelik untuk ditangani. Meski demikian, Dodi dikenal sebagai orang yang menjadi tempat bertanya bagi kawan-kawannya karena kelihaiannya menangani sejumlah kasus.

Ayah Penyayang

Dodi memiliki istri dan tiga orang anak di mana dua anaknya perempuan dan satu laki-laki.

Dia berdomisili di Pangkalpinang karena tuntutan pekerjaan sebagai Kasie Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkalpinang.

Saat pulang ke Jakarta, Dodi selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Bahkan, Dodi masih sering memandikan anak laki-lakinya yang masih kecil serta menyuapi anak-anaknya.

Meski tak sering bertemu, cinta Dodi membuat anak-anak begitu dekat dengannya.

"Setiap minggu kalau pulang, dia ajak anaknya berenang. Ya, semua dekat. Ada yang laki-laki dimandikan, sampai ngasih makan, nyuapin anaknya sampai sekarang masih dilakukan," ujar Sidik.

Baca juga: Jaksa Korban Lion Air, Dodi Junaidi, Dapat Kenaikan Pangkat

Dodi juga tidak memaksakan anak-anaknya untuk nanti menekuni bidang yang sama seperti dia.

Sidik ingat betul saat anak-anak Dodi ditanyakan mengenai cita-cita mereka. Anak pertama ingin menjadi profesor, anak kedua ingin menjadi koki, dan anak yang paling kecil ingin menjadi jaksa dan dokter.

"Anak yang kecil mau jadi jaksa dan dokter katanya. Saya teringat karena bapaknya jaksa ibunya dokter," ujar Sidik.

Baca juga: Air Mata Keluarga Saat Jenazah Dodi, Korban Lion Air, Dimasukkan ke Liang Lahat...

Selain Dodi, ada dua jaksa dan staf tata usaha kejaksaan yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Mereka adalah jaksa koordinator pada Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung Andri Wiranofa, Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Bangka Selatan Shandy Johan Ramadhan, dan staf Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung Sastiarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com