Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 8 Adegan dalam Rekonstruksi Tawuran yang Tewaskan Seorang Pelajar

Kompas.com - 08/11/2018, 21:09 WIB
Anandita Getar Rezha Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekonstruksi adegan tawuran pelajar yang menewaskan pelajar STM Sasmita Jaya Pamulang berinisial MKF (17) digelar di Mapolsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2018).

Dalam kasus ini, 5 pelajar ditetapkan sebagai tersangka.

Kelimanya adalah RD (17) yang merupakan pelajar SMA Budi Mulia; FR (16), pelajar SMK Mega Bangsa; RAS (16), pelajar SMA Budi Mulia; BWTRS (15), pelajar SMA Budi Mulia; dan MFN (17), pelajar SMAN 5 Tangsel.

Rekonstruksi itu berjalan kurang dari 1 jam. Ada 8 adegan yang diperagakan para tersangka.

Baca juga: Lewat Instagram, Pelajar STM dan SMK di Pamulang Janjian Tawuran

Mereka menunjukkan adegan ketika melukai MKF. Dalam rekonstruksi ini, anggota Satreskrim Polsek Pesanggerahan berperan sebagai korban.

Selain MKF, ada dua korban lainnya, yakni RF (17) pelajar SMK Sasmita Jaya dan AA (18) pelajar SMK Averus. Keduanya mengalami sabetan senjata tajam.

Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Achmad Fajrul Choir S IP menyampaikan, rekonstruksi ini dilakukan untuk mengetahui lebih jelas fakta-fakta terkait peristiwa tawuran tersebut.

Selain itu, rekonstruksi berkaitan dengan pengembangan kasus yang dilakukan polisi.

"Sejauh ini hanya 5 pelajar yang kita amankan. Sebelumnya ada 36 pelajar, tapi sudah dipulangkan sisa 5," kata Fajrul, Kamis.

Aksi tawuran tersebut sudah direncanakan masing-masing kelompok pelajar melalui media sosial.

Mereka menggunakan senjata tajam, mulai dari mandau, pedang, golok sisir, hingga celurit.

Baca juga: 8 Pelajar Jadi Tersangka Pembacokan Siswa STM di Kolong Tol Deplu

Berdasarkan keterangan Fajrul, korban meninggal sempat dibawa ke RS Sutoyo. Namun, nyawa korban tak dapat ditolong setelah sampai di rumah sakit.

"Sempat dibawa ke RS Sutoyo dengan menggunakan sepeda motor, tetapi di jalan korban sempat terjatuh karena tidak kuat. Tangannya juga sambil memegang leher bekas luka sajam, tetapi ketika sampai, nyawanya tidak bisa ditolong," kata dia.

Sampai saat ini, proses penyidikan masih dilakukan. Polisi menargetkan pemberkasan kasus ini selesai pekan depan sehingga bisa dilimpahkan ke kejaksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com