Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Swadaya Bangun Balai di Lahan Pemprov DKI

Kompas.com - 09/11/2018, 15:06 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Warga Jalan Pulau Laki, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat membangun balai warga RT 008/RW 009 di atas lahan milik Pemprov DKI yang dijadikan taman.

Lahan tersebut memang diperuntukan bagi fasilitas sosial dan fasilistas umum (fasos dan fasum).

"Hasil swadaya mereka patungan (bangun balai warga). Memang secara fisik mereka membantu tapi prosuderalnya tidak," kata Lurah Kembangan Utara Edi Sukarya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

Menurut dia, warga terpaksa membangun balai tersebut tanpa izin karena izin yang mereka ajukan sejak 2016 tak kunjung keluar.

Baca juga: Waduk Rorotan Belum Bersertifikat walau Tercatat sebagai Aset DKI

Edi mengatakan, warga mengajukan rencana pembuatan balai warga sejak 2016. Balai tersebut, kata dia, akan difungsikan sebagai posyandu, atau lokasi kegiatan warga lainnya.

Permintaan warga tersebut telah diteruskan oleh Lurah ke Badan Aset Daerah Jakarta Barat.

Namun, dua tahun berlalu, surat izin menggunakan lahan tersebut tak kunjung turun. Karena itu, kata dia, warga mulai membangun sendiri balai tersebut dua bulan lalu.

"Saya menyalurkan saja sambil menjelaskan bahwa ini harus melalui aset pemda. Adapun di lapangan mereka berswadaya itu di luar tanggung jawab saya. Nanti instasi terkait yang menilai kalau ada pelanggaran," kata dia.

Hingga saat ini, Lurah Kembangan Utara mengatakan, pihaknya masih menunggu respons dari Kepala Kantor dan Aset Daerah Kota Jakarta Barat.

Kompas.com telah berusaha menghubungi Kepala Badan Aset Daerah Kota Jakarta Barat tetapi belum mendapat respons.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sebuah bangunan sedang dibangun di taman Jalan Pulau Laki IV, arah pintu kompleks.

Baca juga: Riwayat Aset DKI di Rorotan yang Bikin Kadis SDA Jadi Tersangka

Tepat di depan pembangunan tersebut, dipasang plang dengan tulisan berbunyi 'TANAH MILIK PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA' dan keterangan diperuntukan bagi taman.

Tampak beberapa pekerja bangunan sedang bekerja menyelesaikan bangunan tersebut. Tak ada warga sekitar yang berkumpul atau lalu lalang di sekitar lokasi.

Hanya ada seorang sekuriti bernama Mas'ud yang sedang berjaga. Namun, ia tak mengetahui terkait perizinan bangunan yang di lahan tersebut. "Sudah sekitar dua bulan lalu dibangunnya. Buat balai warga," kata Mas'ud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com