Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Ini Beri Bantuan Ribuan Kacamata secara Gratis

Kompas.com - 12/11/2018, 20:10 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komunitas Sejuta Kacamata menghadirkan bentuk donasi yang selama ini jarang terpikirkan sejumlah donatur, yaitu memberikan bantuan kacamata.

Donasi ini dilakukan sejak 2015. Adapun komunitas ini terdiri dari 10 orang tim inti dan 70 relawan yang terbagi di Jakarta dan Yogyakarta.

Relawan Sejuta Kacamata, Hendra Halim, mengungkapkan bahwa Komunitas Sejuta Kacamata tak hanya memberikan bantuan kacamata, tetapi juga mengadakan pemeriksaan mata gratis.

"Kami melakukan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata secara cuma-cuma terutama di daerah Jabodetabek," ujar Hendra saat dihubungi Kompas.com pada Senin (12/11/2018).

Selain itu, dalam upaya membantu masyarakat yang membutuhkan kacamata, Komunitas Sejuta Kacamata juga mengumpulkan dana dan frame kacamata layak pakai dari masyarakat di Indonesia.

Adapun dana yang diperoleh berasal dari sebagian hasil penjualan kaus dan donasi yang diberikan oleh donatur melalui transfer.

"Untuk gerakan ini dibutuhkan biaya yang banyak untuk itu, kami galakkan untuk membantu anak-anak dan lansia di sana," ujar Hendra.

Sementara, untuk donasi frame atau bingkai kacamata, donatur dapat mendonasikan frame kacamatanya yang masih dalam kondisi layak pakai.

"Frame kacamata yang dapat didonasikan itu yang layak pakai, biar bisa didaur ulang dan digunakan oleh masyarakat prasejahtera," ujar Hendra.

"Kami tidak menerima frame kacamata dengan kondisi rusak atau pecah-pecah, diusahakan memang yang layak pakai," kata dia.

Anak dan lansia

Untuk pengiriman frame kacamata layak pakai bisa dikirim ke alamat Jalan Rasalama Nomor 8-B Jatipulo, Jakarta Barat.

Untuk anak-anak nanti akan diberikan kacamata berlensa minus untuk penderita rabun jauh dan lansia akan diberikan lensa plus untuk penderita rabun dekat.

Upaya donasi dan pemeriksaan ini berlangsung sebulan sekali.

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan optik untuk pemasangan dan pembelian lensa kacamata.

Selama tiga tahun ini mereka telah membagikan sekitar 25.000 kacamata di berbagai daerah pelosok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com