Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarana Jaya Belum Penuhi Permintaan KAI soal "Skybridge" Tanah Abang

Kompas.com - 13/11/2018, 16:30 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengakui, ada sejumlah hal yang belum diselesaikan berkaitan dengan pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Salah satunya yakni soal akses penghubung dari skybridge menuju Stasiun Tanah Abang. Gate masuk Stasiun Tanah Abang nantinya akan menjadi penghubung skybridge dan stasiun itu.

Hal tersebut merupakan permintaan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Masalah sekarang ini memang belum ada akses langsung ke JPM, itu tinggal menunggu penyelesaian dari kami saja," ujar Yoory di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Percaya PKL Happy di Skybridge Tanah Abang

Selain akses penghubung skybridge ke stasiun, hal lain yang belum dirampungkan yakni pembangunan toilet.

Yoory menyebut PT KAI memang meminta Sarana Jaya untuk membangun toilet di skybridge. Sarana Jaya akan merealisasikan permintaan itu.

"Toilet supaya jangan sampai dengan adanya JPM ini, orang-orang yang tidak berkepentingan masuk stasiun untuk bisa menggunakan toilet. Jadi, kami harus menyiapkan toilet sendiri," kata dia.

Selain itu, Yoory menyebut PT KAI juga meminta Sarana Jaya menyiagakan petugas keamanan di skybridge dan sekitarnya.

Menurut Yoory, petugas keamanan nantinya memang akan disiagakan di skybridge, apalagi para pedagang yang berjualan di kios-kios di skybridge akan membayar service charge Rp 500.000 per bulan.

Biaya itu salah satunya dialokasikan untuk biaya keamanan.

"Itu kelihatan oleh PT KAI, toilet, pengamanannya juga, harus ada kami siapin. Memang kami ada pengamanan di sana dari Sarana Jaya," ucap Yoory.

Baca juga: Ada Skybridge, PKL yang Okupasi Jalan Jatibaru Akan Ditertibkan

Meskipun ada sejumlah hal yang belum diselesaikan, Yoory membantah pembangunan skybridge itu menuai sengketa atau tidak ada kesepakatan dengan PT KAI.

"Enggak ada sengketa dengan PT KAI. Sejak awal kami bangun JPM itu PT KAI itu selalu kami undang, selalu kami libatkan, dan secara prinsip mereka sudah mengatakan sangat mendukung pembangunan JPM ini," tuturnya.

Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho sebelumnya mengatakan, ada lima hal yang belum disepakati Pemprov DKI Jakarta dengan PT KAI dalam membangun skybridge Tanah Abang.

"Dari situ terbongkar sebetulnya memang belum ada kesepakatan terkait dengan lima isu," kata Teguh, Senin (12/11/2018) malam.

Baca juga: DKI Bangun Skybridge Tanah Abang tetapi Belum Sepakati 5 Hal dengan PT KAI

Menurut Teguh, lima hal yang belum disepakati yakni arus (flow) penumpang, permasalahan aset, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang (gate), sarana-prasarana pendukung skybridge seperti toilet, dan soal keamanan.

Lima hal itu harus dituntaskan terlebih dahulu agar pembangunan skybridge oleh PD Pembangunan Sarana Jaya benar-benar rampung.

Pengoperasian skybridge Tanah Abang beberapa kali molor.

Jembatan yang dibangun Sarana Jaya itu mulanya ditargetkan rampung akhir Oktober, kemudian mundur ke pekan pertama November. Namun, pembangunan itu belum rampung hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com