Terdapat luka bekas pukulan benda tumpul di kepala CIP.
Luka itu ditemukan dari hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian terhadap jenazah CIP.
Namun, polisi masih enggan menjawab apakah pukulan benda tumpul tersebut merupakan penyebab utama kematian CIP.
Baca juga: Perempuan yang Tewas di Indekos Mampang Ditemukan di Dalam Lemari
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, dua terduga pelaku yang menewaskan CIP, berinisial YAP dan R ditangkap di Jambi, Selasa sore.
Penangkapan dilakukan setelah berkoordinasi dengan jajaran Polres Merangin.
YAP dan R ditangkap di daerah Merangis sekitar pukul 17.30 tanpa perlawanan.
Keduanya masih ditahan di Mapolres Merangin dan segera dibawa ke Jakarta.
Baca juga: Perempuan Ini Ditemukan Tewas di Kamar Indekos Jaksel, Diduga Dibunuh
"Kemudian kami lakukan pendalaman dan tahu keberadaan pelaku ada di wilayah hukum Polres Marangin, Polda Jambi. Sehingga kami percepatan dan mengantisipasi kabur akhirnya kami koordinasi untuk diamankan," ujar Indra.
Polisi masih mencari tahu motif pembunuhan serta alasan kedua pelaku melarikan diri ke Jambi.
"Kan belum diinterogasi sampai sejauh ini, tetapi sudah ada niat melarikan diri," ujar Indra.
YAP dan R sempat bertamu ke indekos CIP sebelum ditemukan tewas.
Indra mengatakan, sebelum menerima YAP dan R, CIP terlebih dahulu menerima sejumlah tamu.
Namun, dari rekaman kamera CCTV di dalam indekos, polisi mencurigai YAP dan R.
"Iya betul, tetapi ada beberapa orang, hanya kami mengerucut ke keduanya," ujar Indra.
Baca juga: Gerebek Indekos di Pademangan, BNN Jakut Amankan 3 Pemakai Narkoba
Secara terpisah, Mamnun mengatakan, CIP menerima dua tamu, laki-laki dan perempuan pada Sabtu (17/11/2018) malam.
Setelah kedua tamu tersebut pergi, CIP tak keluar kamar hingga Selasa siang.
Informasi tersebut didapatkan Mamnun saat berbincang dengan Rofik, penjaga kos yang ditemuinya setelah jenazah CIP ditemukan.
"Di dalam kamar ada temannya, dia bawa temannya. Cewek sama cowok sekitar Sabtu. Nah, curiganya temannya pulang tapi Lin (CIP) enggak keluar-keluar," ujar Mamnun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.