Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bunuh CIP di Indekos Mampang karena Masalah Uang Tip

Kompas.com - 21/11/2018, 13:47 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, tewasnya CIP berawal dari cekcok korban dengan salah satu pelaku, R, karena masalah uang tip.

Dari keterangan sementara, R kesal karena uang tip yang dititipkan salah satu pelanggan kepada CIP untuk diberikan kepada R tidak diberikan secara utuh. R dan CIP merupakan rekan kerja di salah satu tempat hiburan di Jakarta.

Baca juga: 5 Fakta Tewasnya CLP di Indekos Mampang: Ditemukan di Lemari hingga Luka di Kepala...

"Pengakuan awal karena ketersinggungan. Jadi dikasih uang tip oleh seseorang untuk R, tapi dititipkan ke CIP. Tapi uang yang diberikan tidak utuh, tidak sesuai dengan uang dijanjikan," ujar Indra saat dihubungi, Rabu (21/11/2018).

Indra mengatakan, pihaknya masih terus mendalami apakah ketersinggungan tersebut merupakan penyebab utama R membunuh CIP dengan mengajak rekannya yang ikut terlibat, YAP.

Saat ini, kedua pelaku masih diamankan di Mapolres Merangin, Jambi, dan akan segera dibawa ke Mapolres Jakarta Selatan.

"Tapi itu berdasarkan pengakuan (R), kami akan dalami berdasarkan fakta-fakta yang ada dan alat bukti yang menjadi petunjuk. Termasuk keterangan saksi kami akan sesuaikan," ujar Indra.

Baca juga: Terdapat Bekas Luka Pukulan di Kepala Perempuan yang Tewas di Indekos Mampang

Sebelumnya, jenazah perempuan ditemukan di salah satu kamar kos yang berada di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).

Kapolsek Mampang Komisaris Triharijadi mengatakan, dari kondisi ditemukannya jenazah, korban diduga tewas dibunuh. Jenazah CIP ditemukan di dalam lemari dengan luka bekas pukulan benda tumpul di kepala.

Baca juga: Dua Terduga Pelaku Bertamu ke Indekos CLP Sebelum Ditemukan Tewas di Mampang

Dua terduga pelaku, YAP dan R, diamankan di daerah Merangin oleh Polres Merangin, Jambi, Selasa sore. Keduanya kabur ke Jambi untuk menghindari kejaran polisi.

Penyidik Polres Jakarta Selatan segera membawa kedua terduga pelaku ke Jakarta untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com