Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pengedar "Liquid" Ganja dari Luar Negeri

Kompas.com - 22/11/2018, 00:46 WIB
Anandita Getar Rezha Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan meringkus dua tersangka kasus penyalahgunaan narkoba dengan modus peredaran liquid atau cairan untuk rokok elektrik yang mengandung ganja.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menyampaikan, kedua tersangka ditangkap di tempat yang berbeda.

Tersangka pertama, AD (26), diamankan pada Jumat, 16 November 2018 di Kembangan, Jakarta Barat.

Baca juga: Polisi Buru Kurir Ganja yang Tinggalkan Motornya Saat Terjaring Razia

Dalam penangkapan itu, polisi memperoleh barang bukti berupa liquid yang mengandung narkotika jenis ganja (cannabis oil) dalam catridge sebanyak 21 buah dan 1 klip plastik bening berisi 6,68 gram ganja kering.

"Ditangkap di kediamannya di Jakarta Barat, AD diduga membawa barang bukti 13 catridge merek Select dan 8 merek Kurvana," kata Indra di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2018).

Dari pemeriksaan AD, polisi menangkap tersangka kedua, RM (25), pada Sabtu, 17 November 2018 di daerah Pluit, Jakarta Utara.

RM merupakan pemasok narkotika ke AD.

Ditemukan 54 buah barang bukti dari bermacam-macam merek dari tangan RM yang berupa liquid narkotika jenis ganja.

Menurut Indra, RM menjual liquid-nya kepada teman-teman kepercayaannya.

Ia memperoleh liquid ganja dari luar negeri.

"Dibuat di luar negeri. Caranya dibawa lewat barang bawaan dengan koper, lalu diselipkan dipakaiannya. Menurut pengakuan RM baru sekali melakukan ini," kata dia.

Baca juga: Panik, Pengedar Ganja Lari Tinggalkan Motornya Saat Temui Razia

Tersangka menjual liquid ganja dengan ukuran 0,5 gram seharga Rp 3,5 juta.

RM mengaku membeli Rp 700.000.

Sementara itu, kemasan ukuran 1 gram dibeli di luar negeri Rp 1,3 juta rupiah untuk dijual kembali Rp 4 juta rupiah.

Kedua tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat 1 sub Pasal 111 Ayat 1 UU Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana minimal 5 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com