Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Investigasi Pembunuh Perempuan dalam Lemari Indekos

Kompas.com - 23/11/2018, 06:35 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua tersangka pembunuh CIP, YAP (24) dan R (17), dibawa ke Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Keduanya diperiksa untuk kasus pembunuhan CIP yang jenazahnya ditemukan pertama kali dalam lemari di kamar kosnya, Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, kedua tersangka ditangkap di  Merangin, Jambi, saat hendak melarikan diri ke Padang. Penangkapan dilakukan setelah berkoordinasi dengan jajaran Polres Merangin.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh CIP di Kamar Kos di Mampang

Selanjutnya, YAP dan R dibawa ke Jakarta. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis pukul 11.30 WIB dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

"Mereka mau ke Padang naik bus. Saat busnya sampai Jambi, kami cegat dan tangkap," kata Indra, Kamis.

Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, keduanya langsung dibawa ke Mapolres Jakarta Selatan guna proses penyelidikan yang lebih intensif.

Mereka tiba di Mapolres Jakarta Selatan pada Kamis sekitar pukul 13.17 WIB dengan mengenakan rompi tahanan warna oranye. Keduanya pun hanya menunduk dan tidak memberikan keterangan apa pun kepada awak media.

Baca juga: Titipan Uang Tip yang Kurang Picu Tersangka Bunuh CIP di Kos

"Mendarat di bandara, langsung dibawa ke sini. Kami akan periksa secara verbal dan intensif untuk mengetahui kejadian yang terjadi saat itu," ujar Indra.

Saat Pembunuhan

Tersangka YAP (24) mengaku membunuh CIP pada Minggu (18/11/2018) malam menggunakan palu.

Polisi pun telah menemukan barang bukti palu tersebut di bawah tempat tidur korban.

"Pengakuan tersangka (pembunuhan) itu dilakukan pada Minggu malam sekitar jam 20.00 atau 21.00 WIB. Tapi, itu kan baru pengakuan tersangka, nanti akan didalami secara teknis dan disesuaikan dengan hasil uji laboraturium forensik," kata Indra.

Sebelum dibunuh, CIP terlibat cekcok dengan R lantaran korban memberikan uang tip dari seorang pelanggan sebesar Rp 500.000. Jumlah tersebut diakui R tidak sesuai dengan perjanjian.

Baca juga: Pembunuh CIP di Indekos Mampang Adalah Sepasang Kekasih

"Sementara pengakuan tersangka harusnya Rp 1,8 juta. Korban hanya bisa memberikan Rp 500.000. Menurut pengakuan korban kepada tersangka, uangnya sudah digunakan untuk (keperluan) pribadi," kata Indra.

"R cekcok dengan korban dan terjadi penganiayaan oleh YAP (24). (Penganiayaan) membuat (korban) meninggal dunia,"lanjutnya.

Nantinya, lanjut Indra, pihaknya akan memeriksa pelanggan yang memberikan uang sebagai saksi untuk mengetahui jumlah uang dan kapan uang tersebut diberikan kepada korban.

Alat Isap Sabu

Polisi menemukan barang bukti berupa tiga buah alat isap sabu (bong) di kamar indekos CIP.

"Ditemukan barang bukti ada bong. Ada di tempat kejadian perkara (TKP)," kata Indra.

Baca juga: Tiba di Jakarta, Sepasang Kekasih Pembunuh CIP Langsung Diperiksa

Indra belum bisa memastikan apakah kedua tersangka mengonsumsi sabu terlebih dahulu sebelum membunuh CIP. Oleh karena itu, aparat kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih intensif kepada kedua tersangka sambil menunggu hasil otopsi dari laboratorium forensik.

Polisi akan menggelar rekonstruksi pembunuhan setelah proses penyelidikan selesai dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com