Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Makin Sepi, Pedagang Dukung Revitalisasi Pasar Ciputat

Kompas.com - 24/11/2018, 14:05 WIB
Anandita Getar Rezha Pratama,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Ciputat berharap revitalisasi yang sedang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat di sekitar pasar tersebut.

Pasar Ciputat merupakan pasar tradisional yang dimiliki oleh Pemkot Tangsel sejak tahun 2008, yang sebelumnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Bangunan Pasar Ciputat dibangun sekitar tahun 1990-an yang terdiri dari 3 lantai dengan luas sekitar 500 meter persegi. Pemkot Tangsel menargetkan revitalisasi pasar tersebut dimulai pada tahun 2019.

Baca juga: Pemkot Tangsel Cari Investor untuk Revitalisasi Pasar Ciputat

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie pada Jumat (23/11/2018) mengatakan, revitalisasi dilakukan karena kondisi bangunan Pasar Ciputat sudah tidak layak.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, banyak kios kosong di dalam bangunan pasar. Terdapat juga sampah di lorong-lorong kios yang tidak terpakai dan kerusakan di plafon-plafon.

Syanti, seorang pedagang di lantai dasar menjelaskan, sebelumnya banyak pedagang yang berjualan.

"Saya sendiri yang masih bertahan dari pertama, sekarang sudah sepi banget. Pelanggan saya cuma emang yang sudah kenal saja," ungkapnya saat ditemui, Sabtu (24/11/2018).

Baca juga: Pasar Ciputat Bakal Seperti Blok M, Estimasi Anggaran Rp 300 Miliar

Ia juga menjelaskan kondisi pasar yang tidak memiliki lahan parkir yang luas membuat Pasar Ciputat kurang diminati oleh pembeli.

"Lahan parkirnya tidak ada, saya saja parkir mobil di parkiran bioskop Ciputat. Gimana pembeli mau datang, seharusnya kan pada saat Sabtu-Minggu keluarga biasanya ngajak anak-anaknya ke pasar," tambahnya.

Di sekitar lokasi, banyak juga pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir Jalan Aria Putra yang menyebabkan penyempitan jalan.

Baca juga: Solusi Kemacetan di Pasar Ciputat Masih Sebatas Rapat

Menurut salah satu pedagang yang tidak ingin disebut namanya, seharusnya pihak PD Pasar Ciputat bertindak tegas. PKL yang berjualan di pinggir jalan menurutnya merugikan pedagang-pedagang di dalam bangunan gedung pasar.

"Di sini sepi, karena pembeli tentu saja lebih memilih belanja yang lebih dekat dengan jalan. Mudah-mudahan kalau benar ada revitalisasi, dari awal dan seterusnya harus tegas. Supaya tidak merugikan yang lain," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com