Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Keluhkan Waktu Perbaikan Jalur Transjakarta di Kampung Rambutan

Kompas.com - 28/11/2018, 15:41 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang bus transjakarta mengeluhkan waktu pengerjaan perbaikan jalur transjakarta di halte Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Keluhan ini lantaran pengerjaan dilakukan siang hari saat penumpang sedang beraktivitas.

"Masa siang-siang saat penumpang bus ramai seperti ini dibongkar, debunya kan kemana-mana," ucap Nurul (27), penumpang transjakarta, Rabu (28/11/2018).

Hal senada diungkapkan Debora (21). Ia menyebutkan pengerjaan itu cukup mengganggu lantaran debu dari material mengenai para penumpang yang melintasi halte.

"Sudah dari kemarin ini (pengerjaannya), sangat menganggu sekali ya, sudah rapi-rapi mau kuliah tapi kena debu jadi kumal lagi," ujarnya.

Baca juga: Hujan Deras, Transjakarta hingga Taksi Tertimpa Pohon Tumbang

Akibat pengerjaan itu para penumpang harus naik dari pintu depan bus lantaran halte transjakarta tidak dapat digunakan.

"Gara-gara perbaikan jalan, kalau mau naik bus harus berebut dari pintu depan, kalau lagi ramai bisa sikut-sikutan juga," kata Debora.

Ia berharap, pengerjaan tersebut segera dirampungkan agar tak lagi menggangu aktivitas penumpang bus.

Direktur Operasional Transjakarta Joseph mengungkapkan, pengerjaan itu dilakukan pada siang hari demi mengejar target. Soalnya pengerjaan hanya berlangsung satu minggu.

"Kenapa dikerjakan siang karena perlu waktu satu minggu, jadi dikebut. Biasanya ada kerjaan yang hanya dikerjakan malam saja sudah selesai,tapi ini materialnya berbeda tapi butuh cepat diselesaikan jadi dikerjakan siang," kata Joseph.

Perbaikan jalan itu bukan proyek PT Transjakarta tetapi pihak Terminal Kampung Rambutan.

"Itu wilayah terminal, jadi dilakukan oleh terminal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com