Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Gendong Jorok karena Ulah Warganya

Kompas.com - 03/12/2018, 07:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan warga membuang sampah sembarangan masih banyak ditemukan di Jakarta.

Hal itu pulalah yang terjadi di Kali Gendong di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Sampah menumpuk di kali itu. Sampah-sampah itu ditengarai berasal dari warga yang tinggal di bantaran kali tersebut.

Ketua RT 019 RW 17 Penjaringan, Tarso, mengakui bahwa warganya turut andil dalam mengotori Kali Gendong yang membentang sepanjang 1,8 kilometer di kawasan padat penduduk itu.

"Sampah memang dari sampah permukiman. Memang saya nyatakan bahwa masyarakat ini sudah terbiasa buang ke kali," kata Tarso, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Sudah Sering Dibersihkan, Kali Gendong Masih Kotor Terus

Petugas UPK Badan Air Muslihin menyampaikan keluhan serupa. Menurut dia, kesadaran warga di lingkungan tersebut masih rendah.

Ia menuturkan, warga tetap cuek buang sampah ke kali meskipun petugas UPK Badan Air sedang berjibaku memunguti sampah.

"Pernah saya bilangin ke warga, nanti buangnya di sini aja, di tepi kali gapapa biar kami yang ambil. Eh mereka tetap saja buangnya ke kali," kata Muslihin.

Setiap hari, ada 13 petugas yang dikerahkan untuk membersihkan kali tersebut. Rata-rata terdapat enam kubik sampah yang didominasi sampah rumah tangga yang dikumpulkan petugas dalam satu hari.

Lebar kali jadi menyempit akibat pembangunan rumah di atas kali. Bentuk aliran kali pun menjadi berkelok-kelok karena ada endapan di bawah rumah-rumah itu.

Berbagai upaya sebetulnya telah dilakukan untuk membersihkan sampah yang mengotori kali itu. Selain upaya penanggulangan seperti kerja bakti, upaya persuasif untuk mengubah perilaku warga juga sudah dilakukan.

"Kalau ke masyarakat kami pendekatan, sosialisasi ngobrol. Tapi karena penduduknya banyak, banyak yang belum sadar," kata Lurah Penjaringan, Depika Rohmadi.

Sampah mengotori Kali Gendong di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sampah mengotori Kali Gendong di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (30/11/2018).
Tarso mengatakan, dirinya juga sudah berinisiatif menyediakan petugas pengambil sampah dan membangun bak sampah agar warga tidak lagi membuang sampah ke kali.

Baca juga: Kita Lagi Bersih-bersih Kali Gendong, Ada Orang Cuek Saja Buang Air...

"Ternyata hasilnya tidak maksimal karena warga saya tetap buang sampah ke kali," kata Tarso.

Menurut Depika, salah satu upaya yang akan dilakukan pihaknya adalah membuat kerja bakti atau gerebek sampah jadi sesuatu yang rutin. Ia menyebutkan, kegiatan gerebek sampah sudah dilakukan beberapa pekan lalu dan melibatkan 500 petugas.

"Kami memang setiap bersihkan gak lama kotor lagi karena perilaku warganya masih seperti itu," kata Depika.

Kondisi Kali Gendong di Muara Baru yang baru dibersihkan petugas UPK Badan Air, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kondisi Kali Gendong di Muara Baru yang baru dibersihkan petugas UPK Badan Air, Jumat (30/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com