Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan DP Rumah Murah di Tangsel Bertambah

Kompas.com - 11/12/2018, 15:54 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel), AKP Alexander Yuriko mengatakan, hingga saat ini korban penipuan bermodus down payment (DP) atau uang muka rumah murah yang dilakukan tersangka John Sumantri terus bertambah jumlahnya. Awalnya jumlah korban tercatat 90 orang. Kini jumlah korban sejumlah 164 orang. 

"Tersangka melakukan penipuan dan penggelapan yang korbannya sampai sekarang ada 164 orang. Masyarakat yang telah melapor ke Polres Tangsel yang ditangani oleh Unit Jatanras," kata Alexander di Pamulang, Tangsel, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: 90 Warga Tangsel Jadi Korban Penipuan Berkedok DP Rumah Murah

Menurut Alexander, peningkatan jumlah korban terjadi setelah polisi membuka posko pengaduan di Mapolres Tangsel. Alexander meminta masyarakat untuk segera melapor jika menjadi korban penipuan  John.

"Jangan ragu melapor ke Polres Tangsel karena di Polres Tangsel kami buatkan posko pengaduan terkait dengan tindak pidana penipuan dengan bermodus penawaran rumah yang bersubsidi dengan tersangka atas nama John Sumantri. Karena sekali lagi sekarang saja sudah 164 orang, sangat tidak tertutup kemungkinan ada korban lain," ujar Alexander.

John membuka kantor pemasaran di Pamulang, Tangsel. John meminta para korban membayarkan DP mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta.

Saat melakukan aksi, John mengaku sebagai direktur PT Citra Cakrawala Kinasa. Termakan bujuk rayu serta gaya John yang meyakinkan, para korban membeli rumah dengan DP murah itu.

John ditangkap di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu lalu.

Baca juga: Tersangka Penipuan Berkedok DP Rumah Murah di Tangsel, Ditangkap di Manado

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com