Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirusak Massa, Markas Ormas di Jakarta Timur Dipasangi Garis Polisi

Kompas.com - 13/12/2018, 05:33 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Markas ormas Pemuda Pancasila Jakarta Timur, Jalan Raya Hankam, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, rusak setelah diserang massa pada Selasa (11/12/2018) malam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (12/12/2018) malam, garis polisi tampak dipasang di depan markas.

Jendela markas pecah, pintu markas juga terlihat sudah rusak. 

Baca juga: Polri dan TNI Diminta Bersinergi Usut Tuntas Perusakan Polsek Ciracas

Selain itu, sebuah mobil loreng oranye juga rusak dengan kaca serta kaca spion pecah. 

Penjaga markas, Y, mengatakan, perusakan terjadi pada pukul 22.00.

Saat itu, dia sedang berbincang dengan temannya. Tidak lama kemudian, beberapa orang mengendarai motor menghampiri markas.  

Baca juga: Telusuri Dugaan Keterlibatan TNI, Kodam Jaya Cek Video Pembakaran Polsek Ciracas

"Saya lagi ngobrol-ngobrol di sini sama teman saya, tiba-tiba datang motor banyak banget. Saya samperin salah satu dari mereka, saya tanya mau ke mana, dia jawab, 'Sudah kamu minggir ini lagi panas'. Ya sudah saya minggir," kata Y kepada Kompas.com, Rabu malam. 

Y mengatakan, sekelompok orang tersebut sempat menanyakan apakah ia termasuk anggota ormas.

Setelah itu, lanjut dia, sekelompok orang tersebut langsung merusak markas. 

Baca juga: Polsek Ciracas Dirusak, DPRD DKI Desak Pemprov Tertibkan Parkir Liar

Tampak markas Ormas Pemuda Pancasila di Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur hancur dirusak sekelompok massa, Rabu (12/12/2018).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Tampak markas Ormas Pemuda Pancasila di Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur hancur dirusak sekelompok massa, Rabu (12/12/2018).
"Ya ada lah hampir setengah jam mereka hancurin ini markas, terus pergi," ujar Y.

Ia menambahkan, seorang temannya luka-luka pada wajahnya karena dipukul orang-orang tak dikenal tersebut. 

Ia menduga kedatangan massa untuk mencari salah satu juru parkir pertokoan Arundina berinisial I yang diduga anggota ormas tersebut. 

Baca juga: Warung Sekitar Polsek Ciracas Diminta Tutup Sebelum Penyerangan Terjadi

Pada Senin (10/12/2018), anggota TNI dikeroyok sejumlah juru parkir pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur.

"(I) sudah keluar (dari keanggotaan ormas). Jadi enggak ada hubungannya," ucapnya. 

Y langsung menghubungi pimpinannya untuk melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. 

Adapun kasus pengeroyokan itu bermula saat seorang anggota TNI AL Kapten Komaruddin beserta anaknya selesai memperbaiki sepeda motor dan berencana makan di warung samping pertokoan Arundina.

Baca juga: Sebelum Polsek Ciracas Dibakar, Jalan Ditutup oleh Orang Tak Dikenal

Tampak markas Ormas Pemuda Pancasila di Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur hancur dirusak sekelompok massa, Rabu (12/12/2018).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Tampak markas Ormas Pemuda Pancasila di Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur hancur dirusak sekelompok massa, Rabu (12/12/2018).
Saat hendak parkir, knalpot motor Komaruddin berasap. Ia turun dan memeriksa bagian mesin motor.

Kemudian, salah satu juru parkir menggeser motornya sehingga membuat kepala Komaruddin terbentur motor. Komaruddin kemudian menegur si juru parkir.

Juru parkir terlihat tidak terima ditegur sehingga berkembang jadi perkelahian dan berujung pada pengeroyokan anggota TNI tersebut.

Baca juga: Perusakan Polsek Ciracas Bermula dari Soal Parkir, Anies Panggil UPT Perparkiran

Dalam kasus ini, ada empat pelaku pengeroyokan.

Seorang pelaku berinisial AP sudah ditangkap pihak kepolisian, sedangkan tiga pelaku lainnya, yakni I, H, dan D, masih dalam pengejaran polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com