"Saya tanya, 'Pak, belum ada panggilan akad'. Dia bilang, 'Tenang Bu, itu yang bikin gara-gara kenapa jadi keangkat-angkat, pada ngadu ke polisi. Enggak ada niat buat nipu, tenang saja. Kalaupun enggak jadi, kami balikin uangnya. Nanti dibangun, ini masalah internal'. Dia lebih galak ngomongnya," ujar Dina.
Namun, hingga akhir Desember 2018, John tak lagi bisa dihubungi. Dina memutuskan untuk melaporkan dugaan penipuan itu ke pihak kepolisian.
Korban lainnya, Suryono, mengatakan telah mentransfer uang muka Rp 21 juta karena percaya tawaran rumah oleh PT CKK.
Suryono mendapatkan informasi rumah murah dari temannya. Dia mencoba melihat langsung lokasi rumah yang berada di daerah Curug.
Sesampainya di lokasi, Suryono melihat sedang ada pembangunan perumahan. Ia lantas percaya dan menemui bagian marketing PT CKK di BSD, Serpong.
Suryono mentransfer uang Rp 21 juta ke PT CKK. Namun, setelah ditunggu lebih dari setahun, tidak ada panggilan dari pihak bank ataupun PT CKK untuk kelanjutan pembelian rumah itu.
Baca juga: Tersangka Penipuan Berkedok DP Rumah Murah di Tangsel, Ditangkap di Manado
"Saya transfer Rp 21 juta, dicicil tiga kali. Memang saya lagi butuh rumah dan itu kebetulan lokasinya dekat dengan tempat kerja saya dan murah. Saya sih berharap uang saya kembali," ujar Suryono.
Sebelumnya diberitakan, ratusan orang menjadi korban penipuan John Sumanti. Kepada korbannya, ia menawarkan rumah dengan uang muka yang tergolong murah.
John mengaku, ia merupakan agen properti yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun rumah bersubsidi dengan DP murah. Rata-rata para korban diminta untuk membayar booking fee sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta.
Para korban dijanjikan akan mendapatkan hunian yang berlokasi di Desa Curug, Kabupaten Bogor atau di Desa Cidokom, Kabupaten Bogor.
Termakan bujuk rayu serta gaya John yang meyakinkan, para korban pun bersedia menyerahkan uang mereka. Namun, John kabur ketika para korban mulai menangih janjinya.
John ditangkap di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/12/2018) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.