Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tsunami di Tanjung Lesung dan Sumu Ada yang Belum Dievakuasi

Kompas.com - 24/12/2018, 18:06 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Sejumlah korban meninggal dunia dalam tsunami Selat Sunda di Kawasan Tanjung Lesung, Pantai Legon Waru, daerah Cikujang dan Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten belum semua dievakuasi.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, kawasan tersebut hancur. Bangunan rata dengan pasir pantai. Pepohonan tumbang, puluhan warung milik warga juga ikut menyatu dengan pasir.

Wilayah tersebut juga belum banyak tersentuh instansi terkait, seperti TNI dan polisi.

Hanya sejumlah relawan yang menolong warga sekitar untuk mencari korban hilang.

Berdasarkan keterangan warga, ada empat dari tujuh orang yang hilang pasca-tsunami. Tiga orang ditemukan meninggal dunia oleh warga.

"Di sini ada puluhan rumah, masih ada 4 lagi belum ketemu, tiga sudah ketemu," kata seorang warga yang tak mau disebut namanya, di Legon Waru, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).

Baca juga: 13 Korban Tsunami di RSUD Pandeglang Belum Diambil Pihak Keluarga

Sejumlah warga terlihat mencari harta benda yang masih tersisa di rumah atau warung mereka yang hancur.

Ada juga warga yang membantu relawan mencari keempat orang yang hilang tersebut.

"Waktu kejadian itu, air tinggi 3 meter, untungnya rumah saya agak jauh dari pantai jadi kena genangannya doang. Pas ada air saya lari ke bukit, warga yang dibukit juga ada yg luka-luka ringan itu," ujar Ayu, warga sekitar.

"Di sini di Cikujang ada dua RT mas, semuanya kena (tsunami), pada hancur rumah, sedikit doang yang utuh itu. Di sini juga ada empat orang belum ketemu, ada 5 orang yang hilang, satu ketemu di pinggir pantai," kata Ujang warga Cikujang.

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda bertambah menjadi 222 orang.

Sementara itu, korban luka-luka menjadi 843 orang. Kemudian korban yang belum ditemukan 28 orang.

Kerusakan material meliputi 556 unit rumah, 9 unit hotel, 60 warung kuliner, dan 350 kapal dan perahu rusak.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Tsunami Selat Sunda, Ditemukan di Kolong Mobil hingga Selamatkan Diri ke Bukit

Evakuasi korban masih terus dilakukan satuan instansi Polri, TNI, dan pihak lainnya.

Evakuasi kini mulai menyebar hingga wilayah yang belum terevakuasi, seperti di daerah Tanjung Lesung, Kecamatan Sumur, dan lainnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan sekitar Selat Sunda itu merupakan tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memaparkan ada dua peristiwa yang memicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda.

Kedua peristiwa itu adalah, aktivitas erupsi anak gunung Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com