JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan moda transportasi publik yang memadai, efektif, dan efisien serta terintegrasi menjadi salah satu kebutuhan utama dalam pembangunan wilayah Jabodetabek dalam rangka mengatasi kemacetan.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bekasi mulai mengembangkan moda transportasi mereka guna memudahkan mobilitas masyarakat.
Berikut rangkuman Kompas.com mengenai perkembangan moda transportasi, khususnya di wilayah Jakarta dan Bekasi sepanjang tahun 2018:
Jak Lingko adalah sistem transportasi antarmoda yang diambil dari kata lingko.
Pemprov DKI mengatakan, lingko merupakan kosakata baru dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Lingko berarti sistem terintegrasi seperti jejaring yang dulu digunakan untuk membangun distribusi air sawah di Manggarai.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan kata lingko untuk mencerminkan jejaring rute integrasi transportasi antarmoda di Jakarta.
Baca juga: Lima Fakta Jak Lingko Tanah Abang yang Baru Dioperasikan
"Kami ingin gunakan kata lingko ini menjadi sistem transportasi terintegrasi. Bayangannya seperti jaring laba-laba. Jaring laba-laba itu bisa nyambung, dari rute manapun bisa, dari titik manapun ke titik manapun dalam jaringan ini," kata Anies.
Jak Lingko awalnya dikenal dengan nama OK OTrip yang mulai diperkenalkan ketika Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berkampanye dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Nama OK OTrip kemudian diubah menjadi Jak Lingko pada 1 Oktober lalu.
Program ini pertama kali diuji coba pada 15 Januari 2018 dan sempat diperpanjang hingga empat kali sampai akhirnya Jak Lingko diterapkan secara penuh.
Jak Lingko saat ini berada di bawah tanggung jawab PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk sementara waktu.
"Sesudah ada MRT dan LRT, baru kami atur siapa pengelola seluruh moda transportasi massal ini. Sekarang kami serahkan dulu ke PT Transjakarta,” jelas Anies.
Anies mengatakan, melalui Jak Lingko, maka bus kecil, medium, dan besar akan berjejaring serta terintegrasi dengan transportasi massal lainnya.
Transportasi massal yang dimaksud baik transportasi berbasis rel seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan commuter line serta transportasi berbasis Bus Rapid Transit (BRT) dari Transjakarta.
Ada total 33 rute yang dilayani Jak Lingko. Berikut rute yang telah dilayani oleh Jak Lingko:
OK 1: Tanjung Priok-Plumpang
OK 2: Kp Melayu-Duren Sawit
OK 3: Lebak Bulus-Pondok Labu
OK 4: Grogol-Tubagus Angke
OK 5: Semper-Rorotan
OK 6: Kp Rambutan-Pondok Gede
OK 7: Grogol-Tanah Abang
OK 8: Roxy-Bendungan Hilir
OK 9: Roxymas-Karet
OK 10: Tanah Abang-Kota
OK 11: Tanah Abang-Kemayoran
OK 12: Tanah Abang-Kebayoran Lama
OK 13: Tanah Abang-Jembatan Lima
OK 14: Tanah Abang-Meruya Ilir
OK 15: Tanjung Priok-Bulak Turi
OK 16: PGC-Condet
OK 17: Terminal Senen-Terminal Pulogadung
OK 18: Pasar Minggu-Manggarai
OK 19: Pinang Ranti-Setu
OK 20: Korosono-Cipinang Permata
OK 21: Maphilindo-Dewi Sartika
OK 22: Dwikora Raya-Pandjaitan
OK 23: Senen-Kampung Melayu
OK 24: Senen-Pulogadung
OK 25: Kalisari-Pasar Rebo
OK 26: Kalimalang-Rawamangun
OK 27: Pulogadung-Rorotan
OK 28: Pasar Rebo-Taman Wiladatika
OK 29: Semper-Tanjung Priok
OK 30: Meruya-Citraland
OK 31: Pondok Labu-Blok M
OK 32: Lebak Bulus-Petukangan Utara
OK 33: Pulogadung-Kota
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, saat ini ada 11 operator bus kecil yang bergabung bersama armada Jak Lingko dengan jumlah 484 angkot.
Masyarakat harus menggunakan kartu Jak Lingko untuk naik angkutan kota (angkot) dan bus kecil yang terintegrasi dengan program Jak Lingko.
Mereka bisa memperoleh kartu Jak Lingko seharga Rp 10.000 di halte-halte transjakarta.
"Sekarang (harganya) Rp 10.000 untuk promo sampai akhir tahun. Sudah kami cetak sekitar 40.000 kartu. Harga (setelah promo) masih kami evaluasi lagi," ujar Agung dalam acara temu jurnalis di Kolla Space Coworking, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018) lalu.
Antusiasme masyarakat untuk menggunakan transjakarta sangat tinggi.
Dalam satu hari, rute baru seperti Terminal Senen-Bundaran Senayan (1P) melayani rata-rata 700 penumpang per hari.
Dalam tahun ini, PT Transjakarta mengoperasikan tiga rute baru, yakni Blok M-Rempoa (S23), Tanah Abang-Batusari (8K), dan Terminal Senen-Bundaran Senayan (1P). Tiga rute ini mulai dioperasikan sejak Rabu (31/10/2018) lalu.
Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, rute Blok M-Rempoa (S23) dioperasikan menggunakan lima unit bus minitrans.
"Blok M-Rempoa (S23), Tanah Abang-Batusari (8K), dan Terminal Senen-Bundaran Senayan (1P) juga terintegrasi dengan layanan Transjakarta lainnya,” kata Joseph di Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Baca juga: 1 Januari 2019, Pengguna Transjakarta Dapat Diskon 50 Persen Masuk Ancol
Rute Blok M-Rempoa (S23) terintegrasi dengan layanan Koridor 1 (Blok M-Kota), 1C (Blok M-Pesanggrahan-Bintaro), 1E (Pondok Labu-Blok M), 6M (Stasiun Manggarai-Blok M), 6N (Ragunan-Blok M), 7B (Kampung Rambutan-Blok M), 8D (Blok M-Joglo), 8E (Blok M-Bintaro), 9H (Cipedak-Blok M), 13A (Blok M-Ciledug), B13 (Bekasi Barat-Blok M), dan OK32 (Petukangan-Lebak Bulus).
Rute Batusari-Tanah Abang (8K) juga menggunakan bus minitrans.
Layanan itu terhubung dengan layanan Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), 8 (Lebak Bulus-Harmoni), 9 (Pinang Ranti-Pluit), 9D (Pasar Minggu-Tanah Abang), S11 (Serpong-Grogol), GR2 (Tanah Abang Explorer), dan OK30 (Citraland-Meruya).
Untuk Terminal Senen-Bundaran Senayan (1P) dilayani dengan lima unit bus metrotrans. Rute ini terintegrasi dengan Koridor 1A (Blok M-Kota), 6H (Lebak Bulus-Media), 9D (Pasar Minggu-Tanah Abang), dan 5A (Kampung Melayu-Grogol).
Semua layanan rute tambahan tersebut beroperasi dari pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Dengan tambahan rute-rute baru tersebut, kini terdapat total 98 rute Transjakarta yang beroperasi di 13 koridor.
Bus transpatriot sudah dikenalkan kepada publik sejak Desember 2017. Namun, program ini sempat mangkrak hampir 11 bulan karena terkendala gagal lelang operator.
Program bus transpatriot ini masuk ke dalam program 100 hari kerja Rahmat Effendi-Tri Adhianto sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi.
Tri sebelumnya memastikan operasional bus transpatriot bisa terealisasi sebelum mencapai masa 100 hari kerja.
Pada Senin (26/11/2018) lalu, akhirnya program bus transpatriot beroperasi.
Sebanyak sembilan bus dioperasikan untuk melayani warga Bekasi yang hendak bepergian.
Program bus transpatriot bertujuan agar warga Bekasi beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Fasilitas di dalam bus pun dilengkapi dengan pendingin ruangan, empat buah kamera CCTV, dua buah kursi khusus penumpang disabilitas, musik yang diputar dalam bus, dan lain-lain.
Pemerintah Kota Bekasi sudah menyerahkan aset bus transpatriot senilai Rp 11 miliar ke BUMD PD Mitra Patriot untuk mengelola bus transpatriot tersebut.
Baca juga: Dapat Hibah 21 Bus, Pemkot Bekasi Ingin Tambah Rute Transpatriot
Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) selaku BUMD Kota Bekasi yang bertugas mengelola bus transpatriot menggandeng Perusahaan Umum (Perum) Damri sebagai operator bus.
Bus transpatriot masih gratis hingga saat ini. Tarif bus transpatriot belum bisa diputuskan karena masih menunggu keputusan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Rahmat mengaku sudah menerima usulan besaran subsidi yang harus dikeluarkan Pemkot Bekasi untuk tarif bus transpatriot.
"Sampai saat ini, saya belum dapat (draf usulan tarif). Kalau (draf usulan) yang subsidi sudah (diterima), sekitar Rp 5.000," kata pria yang akrab disapa Pepen tersebut.
Dia mengatakan, pihaknya tengah mengkaji besaran subsidi yang diusulkan itu.
Adapun dua rute yang dilalui oleh bus transpatriot yaitu Terminal Bekasi-Harapan Indah (14,7 kilometer) dan rute Harapan Indah-Terminal Bekasi (9,6 kilometer).
Pada rute Terminal Bekasi-Harapan Indah, bus melalui Jalan HM Joyomartono, Jalan Cut Meutia, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudiman, Jalan Sultan Agung, dan berakhir di Terminal Harapan Indah.
Terdapat 13 halte untuk rute ini, yaitu Halte Terminal Kebon Paya, Bulak Kapal, BTC, Gedung DPRD, Unisma, Pekayon, Living Plaza, BCP, Stadion Patriot, Kranji, Alexindo, dan Halte Sultan Agung.
Untuk rute Terminal Harapan Indah-Terminal Bekasi melewati Jalan Sultan Agung, Stasiun Bekasi di Jalan Ir Juanda, lalu berakhir di Terminal Bekasi.
Ada delapan halte di rute tersebut, yaitu Halte Sultan Agung, Alexindo, Stasiun Kranji, Grand Mall, Pemkot Bekasi, Stasiun Bekasi, Juction Bekasi, dan halte Jalan Baru atau Underpass.
Jam operasional bus transpatriot dari pukul 05.00 hingga pukul 20.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.