Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Panitia soal Sumbangan Rp 1,4 Miliar untuk Natal Bersama Pemprov DKI

Kompas.com - 28/12/2018, 22:18 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Natal Bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan masyarakat Kristen dan Katolik akan digelar di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, pada 11 Januari 2019.

Ketua Panitia Perayaan Natal Bersama Sunardi Sinaga mengatakan, estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menggelar kegiatan itu yakni Rp 1,4 miliar.

Sunardi menyebut Pemprov DKI Jakarta membantu kegiatan itu dengan memfasilitasi sejumlah hal. Sementara sisanya, panitia meminta sumbangan kepada sejumlah perusahaan untuk menutup kekurangan biaya.

Baca juga: Tak Masuk APBD, DKI Minta Sumbangan Rp 1,4 Miliar untuk Natal Bersama

"Pemda itu tetap ngebantu, cuma nanti mungkin ada kekurangan. Kekurangannya saya harus coba istilahnya kalau ada donatur, silakan," ujar Sunardi melalui sambungan telepon, Jumat (28/12/2018).

Sunardi mencontohkan, Dinas Pariwisata DKI menyiapkan sejumlah penari dan musik tradisional, Biro Umum menyediakan panggung acara, Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri menyediakan konsumsi untuk tamu VIP, serta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik akan membantu mempublikasikan acara, dan lainnya.

Selain itu, BUMD DKI Jakarta juga turut memfasilitasi perayaan Natal Bersama.

PT Pembangunan Jaya Ancol memberikan sewa Ecovention Ancol secara gratis sebagai tempat penyelenggaraan Natal Bersama. Kemudian, PT Transportasi Jakarta menyediakan bus gratis untuk mengangkut peserta Natal Bersama dari gereja-gereja menuju lokasi acara.

Baca juga: 59.000 Kendaraan Belum Kembali ke Jakarta Usai Libur Natal 2018

"Jadi, Pemda itu membantu melalui anggaran SKPD dan UKPD terkait karena kan ada anggaran masing-masing," kata Sunardi.

Sementara itu, sumbangan dari sejumlah perusahaan akan digunakan untuk biaya lain-lain, seperti honor pengisi hiburan hingga pembelian hadiah atau doorprize. Sumbangan juga bisa diberikan dalam bentuk barang.

Menurut Sunardi, sumbangan diperbolehkan selama tidak bersifat memaksa dan tidak melanggar peraturan.

"Kita bikin juga doorprize. Contoh mungkin ada yang membantu doorprize, kan tidak mesti uang juga, bisa barang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com