Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Monas saat Malam Tahun Baru Berkurang 50 Persen Lebih

Kompas.com - 01/01/2019, 15:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monumen Nasional (Monas) Mundjirin mengatakan, jumlah pengunjung yang menghabiskan malam tahun baru 2018 ke 2019 di kawasan Monas menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia mencatat, ada 362.800 orang yang mengunjungi Monas pada Senin (31/12/2018) malam.

"Pengunjung di malam tahun baru kemarin ada 362.800 orang. Itu jumlahnya berkurang dari tahun kemarin karena tahun kemarin hampir menembus satu juta orang," kata Mundjirin di Monas, Selasa (1/1/2019).

Baca juga: Jumlah Penumpang saat Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Tanjung Perak Naik 64,16 Persen

Menurut Mundjirin, pihaknya tetap menyelenggarakan panggung hiburan sama seperti tahun sebelumnya.

Ia memperkirakan, penurunan jumlah pengunjung diakibatkan hujan yang mengguyur kawasan Jakarta mulai sore hingga malam hari.

"(Sebab berkurang) mungkin karena faktor hujan. Kalau tahun kemarin kan terang, hujan cuma sore saja," katanya.

Mundjirin juga mengungkapkan, berkurangnya jumlah pengunjung itu membuat titik kepadatan pengunjung hanya berpusat di sekitar panggung hiburan utama.

"Kepadatannya hanya di sektor sini saja (sekitar panggung utama). Kalau di sektor Utara dan Timur Monas enggak begitu padat," tutur Mundjirin.

Baca juga: Pengunjung Ancol saat Malam Tahun Baru Kali Ini Turun Drastis

Kendati demikian, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat kawasan Monas sebagai penyumbang sampah terbanyak dalam perayaan malam pergantian tahun baru 2019, yakni mengumpulkan 45 ton dari total 327 ton sampah yang tersebar di seluruh area DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com